Beranda Formula 1 Toyota: Kembalinya ke Formula 1 Hanya Sekadar "Jalan-jalan"

Toyota: Kembalinya ke Formula 1 Hanya Sekadar "Jalan-jalan"

5
0

Jakarta, – Kabar gembira bagi para penggemar Formula 1! Raksasa otomotif Toyota dikabarkan akan kembali meramaikan ajang balap jet darat tersebut. Namun, kali ini bukan sebagai tim balap, melainkan hanya sebatas menjalin kemitraan dengan tim Haas.

Kemitraan jangka panjang ini meliputi kerja sama dalam program pengujian, pengembangan aerodinamis, dan pembuatan suku cadang. Ini menandai kembalinya Toyota ke Formula 1 setelah mengundurkan diri pada akhir musim 2009.

Awalnya, banyak yang berspekulasi bahwa kemitraan ini hanyalah langkah awal bagi Toyota untuk kembali bersaing di lintasan Formula 1. Misalnya, ada kemungkinan Toyota akan mengembangkan mesin turbo hybrid sendiri dan bergabung sebagai pemasok mesin pada 2028 atau 2029.

Namun, para petinggi Toyota dengan tegas membantah rumor tersebut. Mereka menegaskan bahwa kemitraan dengan Haas hanyalah bagian dari strategi untuk meningkatkan pengembangan mobil-mobil jalan raya mereka.

"Kami tidak punya rencana untuk memasuki pasar pemasok unit daya saat ini," kata Masaya Kaji, Manajer Umum Teknik Motorsport Toyota Gazoo Racing.

Ketika ditanya apakah kerja sama dengan Haas dapat memicu kembali minat Toyota untuk berkompetisi di Formula 1, Kaji menjawab, "Kami tidak berencana untuk memiliki tim di Formula 1. Saat ini, kami memiliki pilihan dan opsi terbaik untuk berkolaborasi dengan Haas."

Meski ruang lingkup kemitraan dengan Haas sudah disepakati, masih ada potensi untuk memperluasnya di masa depan. Kepala tim Haas, Ayao Komatsu, mengatakan bahwa prioritas utama adalah mengidentifikasi area di mana Toyota dapat memberikan kontribusi paling signifikan.

Sementara itu, dari perspektif Toyota, kerja sama dengan Haas dimotivasi oleh keinginan mereka untuk meningkatkan teknologi mobil-mobil jalan raya mereka.

"Mobil-mobil Formula 1 dilengkapi dengan banyak teknologi tercanggih di dunia," kata Takahashi Tomoya, Presiden Toyota Gazoo Racing.

"Aerodinamika, misalnya, adalah teknologi yang sangat penting untuk kendaraan listrik. Saya yakin suatu hari nanti kami dapat menerapkan teknologi yang kami peroleh ke mobil produksi massal. Orang-orang yang telah mengalami teknologi tingkat tinggi ini juga akan menciptakan mobil produksi massal berikutnya, jadi saya ingin memanfaatkannya secara maksimal di masa depan."

Ketua Toyota, Akio Toyoda, yang mengambil keputusan untuk menarik Toyota dari Formula 1 pada 2009, menjelaskan bahwa keterlibatan kembali di Formula 1 setelah lama absen adalah karena kondisi perusahaan yang telah berubah.

"Pada saat itu [ketika kami mengundurkan diri dari Formula 1], saya pikir Toyota lebih tertarik untuk menjadi perusahaan yang lebih besar daripada membuat mobil yang lebih baik," katanya.

"Sebagai presiden, saya memutuskan bahwa sasaran perusahaan saat itu adalah penjualan dan keuntungan, dan bahwa kegiatan seperti ini [Formula 1] tidak terlalu cocok untuk perusahaan. Kini, kami sedang bertransformasi menjadi perusahaan yang membangun mobil yang lebih baik berdasarkan motorsport. Untuk melakukan itu, kami membutuhkan orang-orang yang dapat bertanggung jawab atas hal itu."

Meskipun Toyota belum berencana untuk terjun ke Formula 1 sebagai tim balap, kemitraan mereka dengan Haas tetap menjadi berita besar bagi dunia motorsport. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi teknologi baru yang akan menguntungkan baik penggemar Formula 1 maupun pengemudi mobil-mobil jalan raya di seluruh dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini