Pedro Acosta, pembalap muda asal Spanyol yang baru terjun ke MotoGP pada musim ini, telah menjadi sorotan karena penampilannya yang mengesankan. Setelah naik podium sebanyak empat kali, Acosta yakin bahwa kemenangan pertamanya di MotoGP sudah semakin dekat.
Dalam Grand Prix Indonesia baru-baru ini, Acosta mengawali balapan dengan kualifikasi di posisi ketiga. Ia sempat bertarung sengit dengan Jorge Martin untuk memperebutkan kemenangan, bahkan sempat mendekati jarak 0,6 detik. Namun, pada akhirnya ia harus puas finis di posisi kedua dengan selisih waktu 1,4 detik.
Acosta mengakui bahwa ia sudah membayangkan kemenangan di Indonesia. Namun, ia juga menyadari bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama masalah tekanan ban dan manajemen balapan.
"Kami perlu memikirkan lebih matang soal FP2 untuk bisa berlatih lebih banyak dengan ban," kata Acosta. "Karena pada akhir balapan, saya tiba pada situasi yang cukup membingungkan dan mungkin belum bisa mengaturnya dengan baik."
Meski demikian, Acosta tetap optimistis dengan kemajuan yang ia perlihatkan bersama Tech3 KTM. Ia merasa sudah menemukan konsistensi dalam lima besar dan mampu bersaing dengan pembalap Ducati.
"Kami semakin dekat dan semakin dekat," ujar Acosta.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian Acosta adalah peningkatan kecepatan awal balapan. Ia mengakui bahwa titik terlemahnya adalah awal balapan, namun ia telah berusaha mengatasinya dengan memulai balapan lebih agresif.
"Kami tahu bahwa titik terlemah kami adalah awal balapan," kata Acosta. "Jadi saya mencoba untuk bereaksi lebih cepat pada lap-lap awal. Saya mencoba untuk menyalip Enea Bastianini lebih cepat dan mengikuti Martin, karena pada akhirnya itulah yang membuat Anda bertahan di MotoGP."
Acosta juga memuji tim Tech3 dan KTM atas dukungan yang diberikan. Ia merasa bahwa podium yang ia raih lebih pantas diberikan kepada tim daripada dirinya sendiri.
"Tim dan pabrik sangat pantas mendapatkan hasil ini," kata Acosta. "Mereka bekerja keras untuk membawa motor ini ke level teratas. Terima kasih kepada seluruh tim penguji, Dani dan Pol, serta semua orang di pabrik yang telah bekerja keras untuk memberikan kami sesuatu yang baru."
"Dan juga kepada seluruh tim di sini, yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk proyek ini. Kami semakin dekat dan saya rasa mereka lebih layak mendapatkannya daripada saya sendiri."
