Beranda Formula 1 Strategi Red Bull Terancam Ambruk, Siapa Saja yang Cabut?

Strategi Red Bull Terancam Ambruk, Siapa Saja yang Cabut?

3
0

Red Bull Racing tengah dihadapkan pada masalah serius. Tim yang mendominasi Formula 1 dalam beberapa tahun terakhir ini harus kehilangan sejumlah personel pentingnya. Salah satu yang terbaru adalah Will Courtenay, kepala strategi balapan, yang bakal hengkang ke McLaren pada pertengahan 2026.

Kepergian Courtenay mendapat sorotan tajam dari Guenther Steiner, mantan petinggi Red Bull. Steiner menyebut hal itu sebagai pukulan telak bagi tim yang bermarkas di Milton Keynes, Inggris tersebut.

"Cepat atau lambat, tidak akan ada yang tersisa di Red Bull! Tidak akan ada ruang kantor," kata Steiner dalam podcast Red Flags.

Courtenay selama ini dikenal sebagai sosok penting di balik strategi balapan Red Bull. Kontribusinya menjadi kunci kesuksesan Max Verstappen meraih tiga gelar juara dunia F1 berturut-turut.

"Red Bull membuat kesalahan paling sedikit," kata Steiner. "Strategi, kalian tidak akan mendengarnya jika berjalan dengan benar. Kalian hanya mendengar jika salah. Dan itu jarang terjadi di Red Bull, dan Will adalah bagian dari itu."

Kepergian Courtenay menambah daftar panjang orang-orang penting yang meninggalkan Red Bull. Sebelumnya, ada Adrian Newey (Chief Technical Officer) yang pindah ke Aston Martin dan Jonathan Wheatley (Direktur Olahraga) yang bergabung dengan Audi.

"Ini sedikit lebih dari biasanya," kata Steiner tentang fenomena ‘drain otak’ di Red Bull. "Tahun lalu, berapa banyak yang pergi? Tidak ada. Tapi tahun ini mereka pergi ke kiri, ke kanan, dan ke mana-mana. Ada daftar panjang orang yang pergi."

Meski kehilangan banyak personel, Steiner yakin Red Bull mampu bangkit. Hal itu karena tim tersebut masih memiliki sosok berpengalaman seperti Christian Horner (Team Principal) dan Pierre Wache (Chief Engineer).

"Kapten masih di sana, Christian. Para insinyur masih di sana," kata Steiner. "Mereka akan membangunnya kembali dengan talenta yang lebih muda. Hal ini memberi kesempatan kepada orang-orang yang seharusnya pergi. Dengan orang-orang di atas yang pergi, maka ada orang berikutnya yang datang."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini