Beranda MotoGP Perubahan Taktik Balapan Marc Marquez, Kini Lebih Berkelas

Perubahan Taktik Balapan Marc Marquez, Kini Lebih Berkelas

2
0

Marc Marquez, legenda MotoGP, kini menunjukkan sikap yang lebih sportif saat bertarung di lintasan. Dulunya dikenal dengan gaya balapnya yang agresif, Marquez kini lebih menghormati lawan-lawannya.

Hal ini diungkapkan oleh Jorge Lorenzo, mantan rival utama Marquez di era keemasan MotoGP pada tahun 2010-an. Lorenzo yang juga sempat menjadi rekan setim Marquez di Honda pada tahun 2019, mengaku tidak menyukai gaya balap Marquez pada awal kariernya.

"Pada tahun 2013, saya tidak menerima cara balapnya yang sangat agresif," ujar Lorenzo di Festival dello Sport di Italia. "Sekarang dia lebih menghormati para pesaingnya. Harus dikatakan bahwa aturannya lebih ketat dari sepuluh tahun lalu."

Perubahan sikap Marquez tersebut tidak lepas dari pengalaman dan kematangannya. Setelah mengalami crash hebat pada musim 2020, Marquez mengalami serangkaian cedera yang mengganggu kariernya. Ia juga harus berjuang dengan motor Honda yang kurang kompetitif selama bertahun-tahun.

Lorenzo percaya bahwa Marquez mampu meraih lebih banyak gelar juara jika tidak mengalami cedera yang parah di Jerez empat tahun lalu.

"Dia adalah binatang buas di level olahraga," kata Lorenzo tentang pebalap berusia 31 tahun itu. "Sejak tahun 2020, dia sangat tidak beruntung dalam hal kondisi fisiknya. Tanpa masalah itu, dia akan memenangkan setidaknya dua atau tiga kejuaraan dunia lagi."

Kesulitan Marquez di Honda membuatnya memutuskan untuk pindah ke Gresini Ducati pada musim 2024. Musim depan, ia akan naik ke tim pabrikan Ducati dan bermitra dengan Francesco Bagnaia. Marquez pun bertekad untuk kembali memperebutkan kejuaraan dunia untuk pertama kalinya sejak 2019.

Lorenzo, yang pernah membela Ducati pada tahun 2017-18, meyakini Marquez mampu bersaing untuk gelar juara bersama Ducati. Ia memuji General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna, sebagai sosok kunci di balik kesuksesan tim asal Italia tersebut.

"Kami bertemu pada tahun 2004, di tahun terakhir saya di 125cc. Takdir mempertemukan kami di Ducati," kata Lorenzo. "Saya sangat menyesal tidak bisa memenangkan gelar bersama pabrikan Italia itu. Saya yakin, jika saya bertahan dua tahun lagi, kami akan memenangkannya.

"Sekarang ini, Ducati adalah motor terbaik. Tidak ada titik lemahnya."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini