Beranda MotoGP Perjalanan Emosional Jack Miller: Dari Air Mata hingga Kembalinya di Lintasan MotoGP

Perjalanan Emosional Jack Miller: Dari Air Mata hingga Kembalinya di Lintasan MotoGP

1
0

Pembalap Australia Jack Miller telah mengungkapkan momen emosionalnya saat dikabarkan karier MotoGP-nya akan berakhir. "Saya menangis," ungkapnya.

Sejak debutnya di MotoGP pada 2015, Miller telah menjelma menjadi salah satu tokoh populer di paddock. Kabar soal dirinya akan absen di grid MotoGP tahun depan sempat santer terdengar setelah KTM memutuskan untuk mengeluarkannya dari struktur timnya.

Namun, segalanya berubah saat musim panas tahun ini. Miller sempat menerima tawaran dari tim satelit Ducati, Pramac Yamaha, yang membuka jalan baginya untuk kembali berlaga di MotoGP selama 11 musim.

Dalam wawancara eksklusif dengan motogp.com, Miller membeberkan emosinya saat berada di ambang perpisahan dengan MotoGP. Ia mengaku sudah mempersiapkan diri untuk beralih profesi.

"Saya sudah diberi tahu bahwa semua opsi telah habis untuk saya musim depan. Jujur, saya sudah mulai melakukan langkah-langkah ke arah lain," tuturnya.

"Saya tidak sedang berbohong ketika saya mengatakan bahwa saya menangis. Bukan menangis yang meratap, tapi menangis karena ini adalah sesuatu yang saya perjuangkan sepanjang hidup saya dan kami sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan lain," imbuhnya.

Miller juga mengaku bahwa pengalaman pahit itu justru membuatnya semakin lapar untuk meraih kesuksesan. Ia bertekad untuk membuktikan kemampuannya di lintasan MotoGP.

Setelah bertahun-tahun membela Ducati, Miller akan kembali bergabung dengan tim satelitnya, Pramac Yamaha, pada 2023. Ia pun mengaku akan menghadapi tantangan berat melawan rekan setimnya yang juga merupakan juara dunia dua kali, Francesco Bagnaia.

"Pecco adalah rival terberat saya karena dia mampu tampil konsisten. Saya angkat topi kepadanya karena apa yang telah ia capai sungguh luar biasa," ujar Miller saat ditanya siapa saingan terberatnya.

Perjalanan emosional Jack Miller menunjukkan bahwa dalam kehidupan apa pun, terdapat pasang surut yang harus dihadapi. Meski sempat terpuruk, tekad dan semangatnya untuk kembali berlaga di MotoGP menginspirasi kita semua untuk tidak menyerah mengejar mimpi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini