Rivalitas antara Valentino Rossi dan Max Biaggi menjadi salah satu perseteruan paling terkenal dan sengit dalam sejarah balap motor. Baru-baru ini, Rossi mengungkapkan beberapa cerita di balik konfrontasi mereka.
Pada 1997, ketika Biaggi pindah dari Aprilia ke Honda, Rossi menyinggung Biaggi saat keduanya bertemu di sebuah restoran. "Semua orang berkata bahwa dia hanya menang berkat motor Italia," ujar Rossi. Biaggi pun membalas dengan menyebut Rossi sebagai "Max Biaggi dari kelas 125".
Beberapa tahun kemudian, terjadi lagi konfrontasi di lift. "Max bertanya, ‘Kenapa kamu menggangguku seperti itu?’" kenang Rossi. Merasa diserang, Rossi menaruh kakinya di kepala Biaggi.
Terlepas dari perselisihan tersebut, Rossi kini mengakui kesalahannya. "Saya tidak menyukai Max," kata Rossi. "Saya mengatakan hal-hal yang tidak dia sukai. Hubungan kami langsung memburuk karena kesalahan saya."
Biaggi sendiri, yang sekarang berusia 53 tahun, mengungkapkan kemungkinan rekonsiliasi di masa depan. "Mungkin di masa tua nanti, kami akan minum segelas anggur bersama," ujarnya. "Semakin banyak waktu berlalu, semakin besar keinginan untuk bertemu lagi dan mengobrol."
Rivalitas Rossi vs Biaggi mengajarkan kita bahwa bahkan konflik terpanas pun dapat mereda seiring berjalannya waktu. Pengakuan kesalahan dan keinginan untuk berdamai dapat membuka jalan bagi penyelesaian masa lalu.
