, 20 Oktober 2023
Federasi Otomotif Internasional (FIA) telah menyetujui usulan kompensasi biaya dalam regulasi keuangan Formula 1 (F1) tahun 2026. Kebijakan ini dirancang khusus untuk mengakomodasi biaya gaji yang lebih tinggi di Swiss, di mana tim Sauber bermarkas.
Menurut data dari Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD), gaji rata-rata di Swiss pada tahun 2022 adalah sekitar $80.000, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan $54.000 di Inggris, di mana sebagian besar tim F1 lainnya bermarkas. Hal ini menyebabkan tim Sauber menghadapi defisit dalam pengembangan mobil dibandingkan rival mereka.
FIA mengakui ketidakadilan yang dihadapi Sauber dan memutuskan untuk menerapkan mekanisme kompensasi berdasarkan data gaji OECD. Hal ini akan menyesuaikan biaya gaji yang diperhitungkan dalam biaya maksimum dengan faktor yang mempertimbangkan perbedaan biaya hidup.
Direktur FIA untuk mobil kursi tunggal, Nikolas Tombazis, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang setara bagi semua tim.
"Kami bertanggung jawab untuk bersikap adil. Jelas bagi kami bahwa gaji di negara-negara tertentu jauh lebih tinggi dan biaya hidup jauh lebih tinggi di negara-negara tertentu," kata Tombazis.
"Kami tidak ingin tim-tim dari negara dengan biaya tenaga kerja tinggi seperti Swiss berakhir dengan jumlah karyawan yang jauh lebih sedikit, karena itu tidak adil."
Selain kompensasi biaya, FIA juga menaikkan biaya maksimum F1 untuk tahun 2026 dari $135 juta menjadi $215 juta. Kenaikan ini memperhitungkan inflasi, perubahan nilai tukar USD, dan inklusi item-item yang sebelumnya dikecualikan.
Dengan kebijakan baru ini, FIA berharap dapat menciptakan lapangan bermain yang adil bagi semua tim F1 dan meminimalisir kesenjangan finansial antar tim. Hal ini akan berkontribusi pada balapan yang lebih kompetitif dan menarik bagi penggemar.
