Persaingan sengit terjadi di ajang MotoGP 2022. Francesco Bagnaia dari tim pabrikan Ducati dan Jorge Martin dari tim satelit Pramac Ducati menjadi dua penantang terkuat.
Namun, ada sebuah pertanyaan besar yang menggelitik: apakah Ducati akan mempengaruhi pertarungan di antara kedua pembalapnya?
Pertanyaan ini muncul karena Martin akan pindah ke Aprilia pada musim depan, sementara Pramac juga akan berpisah dengan Ducati dan bergabung dengan Yamaha.
Pedro Acosta, pembalap rookie KTM, sempat melemparkan pertanyaan tersebut secara langsung kepada Martin dan Bagnaia dalam konferensi pers resmi.
Martin mengaku memahami alasan di balik pertanyaan tersebut. Namun, ia memilih untuk fokus pada balapan dan tidak memikirkan hal-hal yang di luar kendalinya.
Bagnaia, di sisi lain, membantah bahwa Ducati akan melakukan intervensi yang menguntungkannya. Ia menyatakan bahwa jika hal itu terjadi, Ducati pasti akan mengizinkannya menggunakan sasis baru yang ia sukai dalam tes di Misano.
Gigi Dall’Igna, manajer tim Ducati, selalu menegaskan bahwa tim pabrikan dan tim satelit mendapatkan perlakuan yang sama. Ia meyakini strategi ini telah membuat Ducati sangat kompetitif.
Bagnaia pun berpendapat bahwa strategi Ducati berbeda dengan pabrikan lain. Ducati tidak memberikan perlakuan khusus kepada tim pabrikan dan konsistensi ini telah membawa kesuksesan bagi pabrikan asal Italia itu.
Martin, yang berambisi menjadi pembalap satelit pertama yang memenangkan gelar juara MotoGP, saat ini memimpin klasemen pembalap dengan keunggulan 10 poin atas Bagnaia.
Dengan hanya empat balapan tersisa, pertarungan untuk gelar juara MotoGP 2022 semakin memanas. Mampukah Martin mempertahankan keunggulannya atau justru Bagnaia yang akan mengejar ketertinggalan dan merebut mahkota juara?
