Dalam seri Formula 1 (F1) yang penuh persaingan, perseteruan antar pembalap menjadi bumbu tersendiri. Salah satunya yang terbaru terjadi antara Liam Lawson dari Red Bull dan Fernando Alonso dari Aston Martin.
Di Grand Prix Amerika Serikat, Lawson, yang baru pertama kali menggantikan Daniel Ricciardo, mencoba menyalip Alonso pada sprint race. Tindakan ini rupanya membuat Alonso geram.
Berselang di sesi kualifikasi, Alonso membalas dendam dengan menghambat kemajuan Lawson. "Dia berkata dia akan mengacaukan saya, dan saya rasa dia menepati janjinya," sahut Lawson kepada ESPN.
Lawson mengaku bingung dengan reaksi Alonso yang berlebihan. "Kami bertarung untuk posisi ke-16, saya tidak mengerti mengapa dia begitu kesal," ujarnya.
Lawson, yang tengah berjuang membuktikan diri kepada Red Bull, semakin menghadapi tekanan setelah kejadian itu. Dia kini harus memulai balapan hari Minggu dari belakang grid karena pergantian komponen mesin.
Di sisi lain, Alonso berhasil mengamankan posisi kedelapan di kualifikasi. Sikapnya yang agresif menunjukkan bahwa dia tidak akan segan-segan memberikan peringatan keras kepada siapa pun yang mengganggunya.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa di dunia balapan, bukan hanya kecepatan dan keterampilan yang dibutuhkan, tetapi juga kecerdasan untuk membaca situasi dan menghindari konflik yang tidak perlu. Meskipun saling bersaing, para pembalap tetap harus menjunjung sportivitas dan menghormati satu sama lain.
