Presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA), Mohammed Ben Sulayem, melayangkan kritik pedas kepada media Inggris. Ia merasa diperlakukan tidak adil selama menjabat.
Kritik Ben Sulayem muncul setelah desainer Adrian Newey mengomentari perlakuan media Inggris terhadap Max Verstappen dan Sebastian Vettel. Newey menyebut kedua pembalap itu diperlakukan tidak adil.
Dalam wawancara eksklusif dengan Motorsport.com, Ben Sulayem mengungkapkan persetujuannya dengan pendapat Newey. Ia menilai media Inggris telah menghakiminya tanpa bukti.
"Mereka tidak menuduh saya apa pun, tapi terus menyerang. Apakah saya peduli? Tidak. Mengapa? Karena mereka hanya ingin menjual berita dan mendapatkan perhatian," tegas Ben Sulayem.
Ia menekankan bahwa FIA adalah organisasi independen yang tidak dipengaruhi oleh media. Keputusan organisasi dibuat oleh anggota, bukan oleh pemberitaan.
"Dengan segala hormat, media Inggris tidak punya suara," katanya. "Kami adalah federasi yang demokratis. Kekuasaan ada di tangan anggota, bukan mereka."
Ben Sulayem mengaku tuduhan yang dilontarkan media Inggris justru membuatnya lebih kuat dan bijaksana. Ia mengapresiasi dukungan dari klub-klub anggota.
"Jika anggota memutuskan untuk mengganti saya sebagai presiden, itu hak mereka," ujarnya. "Mereka yang menempatkan saya di posisi ini."
Ben Sulayem bertekad untuk menyelesaikan masa jabatan pertamanya dengan baik. Ia percaya bahwa FIA kini dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan saat ia menjabat pada 2021.
"Kami telah mengembalikan FIA ke jalur yang benar, mendengarkan anggota, dan menghasilkan lebih banyak pendapatan," imbuhnya.
Terakhir, Ben Sulayem menegaskan kesiapannya untuk menghadapi pesaing dalam pemilihan presiden FIA berikutnya. Ia percaya bahwa demokrasi harus dijalankan secara penuh.
