Austin, – McLaren menerima keputusan Federasi Otomotif Internasional (FIA) yang menyatakan Red Bull tidak melanggar aturan Formula 1 terkait alat pengatur bib depan.
Sebelumnya, muncul kecurigaan bahwa Red Bull memiliki alat yang memungkinkan mereka menyesuaikan ketinggian mobil dengan cepat di kondisi parc ferme, yang melanggar peraturan. Namun, FIA membantah tuduhan tersebut dan memasang segel pada alat tersebut mulai Grand Prix Amerika Serikat akhir pekan ini.
Menanggapi keputusan FIA, bos tim McLaren Andrea Stella mengaku harus menerima vonis tersebut dan move on. Ia menilai FIA memiliki keahlian dan informasi lebih banyak untuk membuat keputusan.
"Ketika topik seperti ini berada di tangan FIA, saya percaya mereka," kata Stella. "Mereka memiliki keahlian dan alat untuk mendapatkan lebih banyak informasi daripada kami sebagai tim. Bagi saya, saya menerima keputusan mereka dan menganggap masalah ini selesai."
Stella juga menyatakan simpati kepada FIA yang harus mengawasi hal-hal kompleks dalam balapan. Ia mengakui bahwa terkadang sulit untuk menentukan apakah suatu tindakan legal atau tidak.
"Kami sebagai kompetitor harus lebih menghormati FIA. Tugas mereka tidak mudah. Mereka harus memastikan tidak ada pelanggaran aturan, bahkan saat keadaan tidak hitam putih," imbuhnya.
Meski McLaren mungkin ingin FIA menyelidiki lebih dalam kemungkinan pelanggaran Red Bull, Stella menekankan pentingnya menghormati keputusan organisasi. Ia percaya bahwa FIA telah mempertimbangkan semua bukti dengan cermat sebelum membuat vonis.
Kasus ini menjadi pengingat akan sulitnya mengawasi aturan-aturan kompleks dalam balapan Formula 1. Bukti yang tidak jelas dan interpretasi berbeda dapat membuat FIA menghadapi tantangan dalam menegakkan aturan. Namun, keputusan mereka tetap harus dihormati oleh tim-tim yang terlibat.
