Beranda Formula 1 Masa Depan Yuki Tsunoda di F1: Antara Ricciardo dan Lawson

Masa Depan Yuki Tsunoda di F1: Antara Ricciardo dan Lawson

1
0

Sebelum Grand Prix Jepang tahun ini, penulis ini berusaha memuji kehebatan Yuki Tsunoda sebagai pembalap dan mempertanyakan mengapa ia sejauh ini diabaikan oleh Red Bull sebagai penerus Sergio Perez di Formula 1. Saat itu, Tsunoda mengungguli Daniel Ricciardo – yang kembali ke keluarga Red Bull sebagai calon pengganti Perez – sebuah tren yang hanya meningkat karena pembalap Australia itu akhirnya gagal menunjukkan penampilannya seperti sebelum bergabung dengan McLaren.

Sejak saat itu, keadaan telah berubah secara signifikan. Ricciardo dipecat setelah Singapura; pembalap kelahiran Perth itu telah menepis spekulasi awal bahwa ia harus dipecat, tetapi situasinya tiba-tiba berkembang menjelang balapan F1 di Marina Bay karena ia tidak lagi disukai. Liam Lawson, yang telah tampil gemilang dalam penampilan cameonya pada tahun 2023 untuk AlphaTauri sebagai pengganti Ricciardo karena cedera, kembali masuk ke jajaran pembalap untuk Austin.

Red Bull kini dihadapkan pada dilema: apakah akan merekrut Lawson, bintang muda yang sedang naik daun dengan potensi besar, atau Tsunoda, pembalap yang lebih berpengalaman tetapi belum mencapai level yang sama dengan rekan satu timnya yang lebih muda.

Lawson memiliki beberapa keuntungan yang tidak dimiliki Tsunoda. Ia adalah juara Formula 2 pada tahun 2021, dan ia telah menunjukkan performa yang mengesankan di beberapa penampilannya di F1 sejauh ini. Ia juga lebih muda dari Tsunoda, yang berarti ia memiliki potensi lebih besar untuk berkembang di masa depan.

Namun, Tsunoda juga memiliki kelebihan. Ia memiliki lebih banyak pengalaman di F1, dan ia telah menunjukkan peningkatan yang signifikan musim ini. Ia juga memiliki hubungan yang lebih baik dengan Red Bull, karena ia telah menjadi bagian dari program pembalap muda tim tersebut sejak tahun 2021.

Pada akhirnya, keputusan apakah akan memilih Lawson atau Tsunoda tergantung pada Red Bull. Kedua pembalap memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan Red Bull harus mempertimbangkan semuanya dengan cermat sebelum mengambil keputusan.

Apa pun keputusan yang diambil Red Bull, masa depan Tsunoda di F1 tetap tidak pasti. Jika ia tidak direkrut oleh Red Bull, ia mungkin akan sulit menemukan tempat di tim lain yang kompetitif. Namun, jika ia direkrut, ia bisa menjadi salah satu bintang masa depan olahraga ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini