Beranda Formula 1 Red Bull Dekati Kemenangan, Adu Kuat Aerodinamika yang Panas di Austin

Red Bull Dekati Kemenangan, Adu Kuat Aerodinamika yang Panas di Austin

1
0

Di Sirkuit Austin yang bergengsi, Red Bull kembali menunjukkan taringnya di barisan terdepan. Tim berlogo banteng merah itu sukses mengendus titik lemah pesaingnya, yang berujung pada performa mengesankan RB20 dari pekan ke pekan.

Namun, bukan hanya itu faktornya. Penanganan ban Red Bull yang ciamik dibandingkan rival menjadi pembeda mencolok di Grand Prix Amerika Serikat. Tim asal Milton Keynes itu mampu menemukan dan mempertahankan sweet spot performa, kunci untuk waktu putaran yang cepat dan umur ban yang panjang sepanjang stint.

Tak ketinggalan, RB20 juga diperkaya dengan sejumlah suku cadang anyar, yang mungkin membantu Red Bull memecahkan masalah keseimbangan mobil yang selama ini mengganggu.

Perbaikan terlihat pada bagian sayap belakang, dengan seperempat bagian belakang permukaannya yang dibentuk ulang dan dilengkungkan lebih dari sebelumnya. Terdapat pula perubahan profil tab vertikal di bagian belakang sayap, serta bentuk ekor sayap yang sekarang lebih terangkat.

Modifikasi juga dilakukan pada sidepod dan fairing penutup mesin RB20. Permukaan miring ke belakang dipertajam, sementara panjang keseluruhan sidepod dikurangi. Perubahan ini selaras dengan penyesuaian kontur sabuk pengaman untuk memberikan jalur yang lebih baik bagi aliran udara ke bagian belakang mobil.

McLaren, salah satu tim yang juga melakukan banyak perubahan di Grand Prix Amerika Serikat, bertujuan untuk melanjutkan pendakiannya di klasemen dan meningkatkan performa MCL38 di sisa musim ini.

Sesuai tren era peraturan saat ini, sayap depan dan fairing suspensi depan telah diubah secara bersamaan, mengingat hubungan aerodinamis keduanya. Perubahan pada sayap depan tergolong halus, dengan tim menyesuaikan ukuran dua flap atas di bagian luar, yang sekarang memiliki ketinggian lebih merata di seluruh elemen (panah hijau dan perbandingan dengan spesifikasi lama pada inset).

Ini juga memerlukan perubahan bentuk fairing suspensi, dengan geometri bagian depan wishbone bawah diubah. Bentuk bagian luar seperti tongkat kriket dari wishbone atas juga direkonfigurasi, bersama dengan bentuk fairing sambungan di bagian dalam.

Meski telah mengumumkan pemasangan beam wing satu elemen baru untuk melengkapi konfigurasi downforce tinggi pada sayap belakang, McLaren memilih varian beam wing yang sepertinya sudah ada dalam kumpulannya.

Pengaturan bi-plane dengan dua elemen masih merupakan versi downforce yang lebih rendah daripada yang digunakan di Singapura. Kemungkinan besar tim memilihnya karena merupakan solusi yang sudah terbukti, daripada mengejar solusi yang belum teruji dengan hanya satu sesi latihan, mengingat tim harus menguji banyak komponen lain dalam satu sesi menjelang kualifikasi sprint.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini