Liam Lawson sukses mencuri perhatian Red Bull saat kembali ke ajang Formula 1 dalam gelaran Grand Prix Amerika Serikat. Pebalap berusia 22 tahun ini menggantikan Daniel Ricciardo di tim saudari Red Bull, RB, dan tampil gemilang meski harus memulai balapan dari posisi ke-19.
Lawson terpaksa start dari belakang di Circuit of the Americas (COTA) karena menerima penalti mesin. Padahal, ia sebelumnya telah menempati posisi ke-15 pada sesi kualifikasi sprint, setelah mencatatkan waktu tercepat ketiga di SQ1. Namun, saat balapan, ia finis di posisi ke-16 setelah terlibat persaingan sengit dengan juara dunia dua kali, Fernando Alonso.
Meski begitu, performa Lawson pada grand prix pertamanya setelah lebih dari setahun menuai pujian dari kepala tim Red Bull, Christian Horner.
"Jika kamu bisa berdebat dan beradu sengit dengan Fernando pada balapan pertama kembalimu, itu pertanda kamu cukup baik," kata Horner kepada wartawan di Austin.
"Saya pikir ia menggeber mobil dengan luar biasa hari ini, dari posisi 19 ke 9. Ia sangat cepat, berani, dan saya rasa itu merupakan comeback yang sangat baik baginya."
Lawson sendiri mengincar kursi penuh di RB untuk tahun depan bersama Yuki Tsunoda. Namun, ia juga sadar bahwa ia bisa saja mengklaim kursi Red Bull menggantikan Sergio Perez yang tengah dalam performa buruk dan mendapat tekanan.
Penasihat olahraga motor Red Bull, Helmut Marko, juga terkesan dengan penampilan Lawson dan menyebutnya sebagai "manusia masa depan".
"Debut yang benar-benar hebat," kata Marko kepada Sky Germany. "Itu sudah terlihat di Q1, di mana ia mencatatkan waktu tercepat ketiga.
"Ia selalu mengendalikan mobil dan melakukan manuver menyalip yang luar biasa. Kita harus memberikan anak-anak muda kesempatan, dan hasilnya bisa dilihat. Ia jelas manusia masa depan."
Lawson sendiri berkomentar, "Saya hanya memanfaatkan setiap celah kecil dan naik beberapa posisi. Kami telah membuat kemajuan yang sangat baik dengan mobil kemarin, dan kami berharap itu bisa tereplikasi dalam balapan hari ini, dan syukurlah itu terjadi."
