Dalam latihan bebas kedua MotoGP Thailand Grand Prix, Fabio Quartararo harus puas tercecer di posisi ke-12. Hasil ini jauh dari harapan sang juara dunia 2021 itu.
Quartararo mengaku terkejut dengan performa buruknya di Thailand. Ia merasa Yamaha seharusnya tampil lebih baik karena penggunaan ban belakang Michelin yang lebih kaku di Buriram.
"Hari ini tidak terlalu positif bagi kami," ujar Quartararo kepada awak media. "Tempo kami sebenarnya cukup baik, kami berusaha sekuat tenaga sejak lap pertama."
Namun, Quartararo mengungkapkan kesulitan Yamaha dalam meningkatkan cengkeraman ban belakang, terutama saat melakukan time attack. Hal ini membuatnya tertinggal jauh dari para pesaingnya.
"Kami hampir setara dengan mereka dalam tempo, tetapi kami harus berusaha sekuat tenaga. Sementara mereka hanya memeriksa kondisi ban, kami kekurangan banyak hal. Ini bukan hari yang bagus bagi kami," lanjut Quartararo.
Pembalap asal Prancis itu menyebut kurangnya cengkeraman ban belakang memaksanya untuk mengerem hanya dengan ban depan. Hal ini tentu saja merugikan waktu di lintasan Buriram.
"Motornya banyak bergerak, naik-turun. Saya tidak ingin melakukan pengereman seperti ini karena mengangkat ban belakang terlalu banyak berarti kehilangan waktu," jelas Quartararo.
"Ketika Anda ingin mengerem lebih keras, motor naik-turun dan kami hanya mengerem dengan ban depan. Ban belakang tidak membantu kami berhenti, dan ini adalah salah satu hal yang harus kami perbaiki."
Rekan setim Quartararo, Alex Rins, juga mengeluhkan masalah serupa. Pembalap Spanyol itu mengaku sudah berulang kali menyampaikan masukan kepada Yamaha, tetapi belum ada solusi yang ditemukan.
"Untuk balapan yang telah kami lakukan dan pengalaman saya dengan motor, saya mencoba menjelaskan masukan saya kepada tim, para insinyur, dan ahli elektronik. Tetapi, mereka belum dapat menemukan solusi untuk saya," kata Rins.
