Alex Rins masih kesulitan menyesuaikan gaya balapnya dengan motor Yamaha M1. Ia mengakui tak bisa begitu saja meniru gaya balap rekan satu timnya, Fabio Quartararo.
Menjelang akhir musim perdananya di kelas utama bersama pabrikan Jepang itu, Rins secara konsisten gagal menyamai performa dan hasil Quartararo. Hal itu berlanjut di Thailand, di mana Quartararo mengakhiri hari Jumat di urutan ke-12 secara keseluruhan, sementara Rins merosot ke urutan ke-18, dengan perbedaan hampir setengah detik dalam kecepatan satu putaran.
Setelah musim MotoGP 2023 yang dilanda cedera, peralihan Rins dari Honda ke Yamaha membuatnya kesulitan untuk kembali ke performa yang membuatnya meraih lima kemenangan bersama Suzuki, bersama dengan kemenangan tunggalnya untuk Honda di Amerika Serikat tahun lalu.
Meskipun kedatangan Rins bertepatan dengan kesulitan Yamaha yang sedang berlangsung dalam mengekstrak lebih banyak performa dari paket M1, pebalap Spanyol itu – yang memiliki hasil terbaik kesembilan di Aragon musim ini – masih merasa belum memiliki motor yang sesuai dengan gaya balapnya.
"Setiap kali saya kembali dari trek, saya mencoba memberikan umpan balik yang baik. Saya masih merasa mereka belum memberi saya motor yang sesuai dengan gaya balap saya," komentarnya setelah latihan bebas hari Jumat untuk Grand Prix Thailand.
Rins merasa ia tak bisa menyalin gaya balap Quartararo dan itu tidak akan menjadi usaha yang bermanfaat, mengingat pebalap Prancis itu juga tidak mampu bersaing di barisan terdepan.
"Saya tidak bisa meniru motor Fabio, saya tidak memiliki gaya balapnya," tambahnya. "Ketika saya kembali dari trek, umpan balik yang saya berikan adalah yang terbaik yang saya tahu. Pada akhirnya tidak ada orang jahat di MotoGP, Yamaha adalah tim pabrikan yang memiliki orang-orang terbaik.
"Jelas dia sedang mengalami masa sulit, tetapi Fabio telah memenangkan kejuaraan dan banyak balapan dengan motor ini, dan sekarang dia tidak bisa mencapainya, dan ada alasan untuk itu.
"Kami berada dalam periode yang penuh tekanan, evolusi dan mungkin itulah yang harus kami lalui sekarang."
