Ferrari kembali jadi sorotan seiring rencana Lewis Hamilton, pembalap top asal Inggris, pindah ke pabrikan Italia itu musim depan. Sebagai calon ‘penunggang kuda jingkrak’ terbaru, Hamilton akan mewarisi sebuah mobil yang saat ini masih belum sanggup menyaingi Red Bull atau McLaren.
Meski begitu, Ferrari punya rencana ambisius untuk mobil 2025 mereka dengan kode "Project 677". Salah satu perubahan besar adalah penggunaan suspensi pull rod di bagian depan, berbeda dari mobil mereka saat ini yang memakai push rod. Sementara itu, bagian belakang mobil masih mempertahankan skema pull rod, berlawanan dengan Red Bull dan McLaren.
Keputusan ini diambil karena Ferrari menganggap bagian belakang mobil mereka adalah "pondasi" dari dinamika mobil. Bagian belakang SF-24 memang menjadi kunci keunggulan Ferrari dalam manajemen ban, terutama setelah pembaruan pada jeda musim panas lalu. Namun, pilihan ini juga berarti Ferrari tetap melawan arus, karena rival-rival mereka lebih memilih push rod di bagian belakang.
Selain suspensi, gearbox internal juga akan ditempatkan pada lokasi yang sedikit berbeda. Sistem pendingin akan "dievolusikan" untuk memberikan aerodinamika lebih leluasa di bagian samping mobil.
Ferrari juga melakukan sejumlah perubahan besar dalam tim teknis mereka menjelang kedatangan Hamilton. Enrico Cardile akan pindah ke Aston Martin sebagai direktur teknis, sementara Loic Serra, yang baru saja bergabung dari Mercedes, akan menjadi direktur teknis sasis. Serra dan Hamilton pernah bekerja sama di Mercedes.
Kehadiran Serra diharapkan bisa memberikan angin segar bagi Ferrari, sekaligus membantu Hamilton beradaptasi dengan lingkungan baru. Dengan mobil yang diharapkan lebih kompetitif dan tim teknis yang diperkuat, Ferrari bertekad membuat kejutan di musim F1 2025. Akankah Hamilton berhasil menumbangkan dominasi Mercedes bersama kuda jingkrak merahnya? Kita tunggu saja aksi mereka musim depan.
