Buriram, Thailand – Ducati kembali menunjukkan dominasinya pada ajang MotoGP Thailand Grand Prix 2024. Kali ini, pabrikan asal Italia tersebut berhasil menyapu bersih delapan besar dalam balapan sprint dengan menempatkan seluruh pembalapnya di posisi teratas.
Keperkasaan Ducati ini semakin diperkuat dengan podium yang dikuasai oleh Enea Bastianini, Jorge Martin, dan Francesco Bagnaia. Bahkan, pembalap non-Ducati pertama, Brad Binder dari KTM, harus puas finis di posisi kesembilan dengan selisih waktu lebih dari 13 detik.
Keunggulan Ducati yang begitu mencolok ini mendapat sorotan dari para pembalap lainnya. Pedro Acosta, rookie dari Tech3, menilai bahwa kekuatan Ducati terletak pada jumlah motor yang banyak dan rata-rata kemampuan pembalap yang tinggi.
"Mereka punya delapan motor, sementara beberapa pabrikan lain cuma punya dua. Ini jelas memberikan keuntungan karena lebih banyak data dan informasi yang bisa dikumpulkan," ujar Acosta.
Pernyataan Acosta diamini oleh Binder yang menyatakan kesulitannya menghadapi Ducati saat ban sudah mulai aus. "Ketika grip hilang, saya tidak punya senjata untuk melawan mereka," aku Binder.
Dominasi Ducati ini semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu pabrikan terkuat di MotoGP. Tim-tim lain pun harus bekerja keras untuk menyaingi performa Ducati yang begitu impresif.
Dengan menyapu bersih delapan besar di Thailand, Ducati kembali menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan dalam perebutan gelar juara MotoGP musim 2024. Kini, semua mata akan tertuju pada balapan utama yang akan berlangsung pada hari Minggu, di mana Ducati diharapkan kembali menunjukkan taringnya.
