Beranda Formula 1 Lawson Dibentak Perez: Sikap Arogan Bawa Petaka di Dunia F1 yang Kejam

Lawson Dibentak Perez: Sikap Arogan Bawa Petaka di Dunia F1 yang Kejam

1
0

Di lintasan Formula 1, sikap dan etika menjadi kunci keberlangsungan seorang pembalap. Hal itu ditegaskan oleh Sergio Perez, pembalap Red Bull, yang mengkritik keras sikap Liam Lawson, pembalap RB penerusnya.

Konflik antara Perez dan Lawson pecah dalam Grand Prix Mexico City. Ketika memperebutkan posisi di Lap 19, Lawson yang berada di luar lintasan tiba-tiba masuk tanpa mempertimbangkan mobil Perez. Insiden tersebut menyebabkan kerusakan pada sidepod Perez.

"Saya punya manuver di Tikungan 4, tapi dia di luar lintasan dan hanya masuk begitu saja, seolah tak ada mobil lain," ujar Perez seusai balapan.

"Dia bisa menghindari insiden itu, tapi dia malah kembali. Untung saya melihatnya dan membuka ruang, kalau tidak akan jadi tabrakan besar. Tidak ada kebutuhan, kami berdua jadi rusak," lanjut pembalap asal Meksiko tersebut.

Sikap Lawson juga dinilai arogan oleh Perez. Ia merujuk pada kejadian sebelumnya di Grand Prix Amerika Serikat, di mana Lawson terlibat insiden dengan Fernando Alonso, juara dunia dua kali.

"Saya tidak punya hubungan dengannya. Saya pikir cara dia datang ke Formula 1, dia tidak punya sikap yang benar. Dia perlu lebih rendah hati," ungkap Perez.

"Ketika seorang juara dunia dua kali mengatakan sesuatu minggu lalu, dia benar-benar mengabaikannya. Di Formula 1, Anda memang harus lapar, tetapi harus juga menghormati, baik di dalam maupun luar trek," sambungnya.

Perez menekankan bahwa Lawson harus mengubah sikapnya jika ingin sukses di Formula 1. Jika tidak, ia bisa bernasib buruk seperti yang terjadi di Meksiko.

"Di dua Grand Prix pertamanya, dia sudah membuat banyak insiden. Akan ada titik di mana itu akan merugikannya parah, seperti yang terjadi akhir pekan ini. Dia harus punya sikap yang benar dan berkata, ‘Saya sedikit berlebihan, saya akan mundur dan memulai lagi," saran Perez.

"Ini adalah pelajaran yang harus dipetik oleh anak muda. Karena jika Anda tidak belajar dari kesalahan, Formula 1 adalah dunia yang kejam, dan dia mungkin tidak bisa bertahan," pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini