Christian Horner, kepala tim Red Bull, mulai kehilangan kesabaran dengan pebalapnya, Sergio Perez, setelah penampilan buruknya di Grand Prix Mexico City. Horner bahkan mengancam akan mengambil "keputusan sulit".
Perez mengalami balapan buruk di kandangnya sendiri. Ia tersingkir di Q1 setelah kesulitan mengendalikan RB20 yang dikendarainya. Ditambah lagi, ia dikabarkan memiliki masalah pengereman yang belum terselesaikan.
Pada hari balapan, Perez mendapat penalti karena melakukan start palsu. Ia juga mengalami kerusakan akibat insiden dengan pebalap RB lainnya, Liam Lawson.
Akibat penampilan buruk Perez, Red Bull kini berada di posisi ketiga klasemen konstruktor, sementara keunggulan Max Verstappen hanya tersisa 47 poin dengan empat seri tersisa.
Ketika ditanya secara langsung oleh media apakah Perez akan menyelesaikan musim ini, Horner menolak untuk memberikan kepastian.
"Seperti yang saya katakan, pengawasan akan selalu ada," jawab Horner.
"Akan tiba saatnya ketika keputusan sulit harus diambil. Kami sekarang berada di posisi ketiga konstruktor. Tujuan kami adalah mencoba kembali ke posisi kemenangan, tapi itu akan menjadi tugas berat di empat balapan terakhir ini.
"Formula 1 adalah bisnis yang berdasarkan hasil, dan ketika seseorang berkinerja buruk, tentu saja akan ada pengawasan. Sebagai sebuah tim, kami perlu membuat kedua mobil mencetak poin. Itulah sifat Formula 1."
Horner mengungkapkan bahwa Red Bull telah melakukan segala upaya untuk membantu Perez menemukan kembali performa awal musimnya, tetapi hasilnya belum terlihat.
"Dari perspektif tim, kami bekerja sama keras dengannya untuk mencoba dan mendukungnya," tambah Horner. "Kami telah melakukan semua yang kami bisa dan akan terus melakukannya di Brasil akhir pekan depan, tetapi akan tiba saatnya Anda hanya bisa melakukan banyak hal."
