Beranda MotoGP Pedro Acosta, Pendatang Baru yang Gegerkan MotoGP

Pedro Acosta, Pendatang Baru yang Gegerkan MotoGP

2
0

Nama Pedro Acosta mungkin masih asing di telinga awam. Namun, bagi pencinta MotoGP, ia adalah fenomena yang menggebrak musim ini. Sebagai debutan di ajang balap motor bergengsi tersebut, ia sukses menggebrak dan mencuri perhatian.

Meski MotoGP 2023 masih menyisakan dua seri, Acosta sudah membuktikan kualitasnya dengan raihan podium di lima grand prix, tiga kali finis tiga besar di balapan sprint, dan meraih pole position di GP Jepang. Prestasi yang patut diacungi jempol untuk seorang rookie.

Tidak hanya soal hasil, penampilan Acosta di atas motor KTM GasGas Tech3 juga seolah mempertontonkan pembalap berpengalaman. Sejak awal musim, ia seperti tidak canggung memacu kuda besi di lintasan MotoGP. Bahkan, Acosta mampu beradaptasi dengan cepat saat balapan basah pertamanya di Thailand, finis di belakang Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.

"Saya kesulitan menghangatkan rem dan ban belakang," ujar Acosta usai balapan. "Saya merasa sudah memacu motor dengan maksimal, tapi ternyata masih bisa lebih cepat lagi. Sulit menjelaskannya, tapi kami ke arah yang benar."

Penampilan apik Acosta tidak lepas dari dukungan KTM yang percaya pada potensinya. Pabrikan asal Austria itu menaikkan status Acosta menjadi pembalap pabrikan pada 2025, berduet dengan Brad Binder. Keputusan ini sekaligus menunjukkan keberhasilan KTM dalam mengembangkan talenta muda setelah sempat mengalami kegagalan dengan Remy Gardner, Raul Fernandez, dan Augusto Fernandez.

Namun, Acosta menyadari tanggung jawab besar yang ia emban. Ia harus menekan egonya dan fokus finis balapan demi mengumpulkan data dan pengalaman. Sebab, ia sudah beberapa kali mengalami kecelakaan, seperti di balapan sprint Thailand dan dua grand prix di Misano.

"Saya harus fokus finis, meski harus menahan diri dan finis di urutan kelima," ucap Acosta. "Sering kali, kami memacu motor dan tidak terjatuh, tapi kali lain kami memacu motor untuk menyaingi Ducati dan justru terjatuh. Sekarang, tujuannya adalah finis balapan, yang penting untuk memulai dengan baik tahun depan."

Meskipun KTM merupakan tim yang disegani di MotoGP, mereka masih kesulitan meraih kemenangan. Miguel Oliveira menjadi pembalap KTM terakhir yang naik podium tertinggi di GP Thailand 2022. Kini, tugas berat menanti KTM untuk menyediakan motor yang kompetitif bagi Acosta agar bisa bersaing memperebutkan kemenangan.

Kehadiran Aki Ajo sebagai manajer tim KTM diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan Acosta. Ajo memiliki pengalaman sukses bersama timnya di Moto2 dan Moto3. Selain itu, ia juga merupakan sosok yang meyakini potensi Acosta sejak awal.

Meski demikian, KTM masih memiliki pekerjaan rumah yang besar. Selain mengembangkan motor yang lebih kompetitif, mereka juga harus mampu menahan Acosta agar tidak hengkang ke tim lain jika tidak mampu memenuhi potensinya.

Acosta sendiri memiliki ambisi besar yang dibuktikan dengan ultimatumnya kepada KTM untuk mendapatkan jaminan kursi di tim pabrikan pada 2024. KTM pun menyetujui permintaannya, menunjukkan bahwa mereka menyadari nilai dari pembalap muda berbakat ini.

Kini, bola panas berada di tangan KTM. Mampukah mereka mewujudkan potensi maksimal Pedro Acosta dan menjadikannya bintang MotoGP masa depan?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini