Valencia, yang akan menjadi tuan rumah seri terakhir MotoGP 2024, tengah dilanda banjir dahsyat yang telah merenggut 92 jiwa. Bencana ini membuat dua bersaudara Marc dan Alex Marquez prihatin dan mempertanyakan kelayakan penyelenggaraan balapan di tengah tragedi yang sedang terjadi.
Marc Marquez, sang juara dunia delapan kali, menekankan bahwa prioritas pemerintah saat ini haruslah membantu para korban banjir yang kehilangan rumah dan anggota keluarga.
"Sebagai orang Spanyol, sangat sulit melihat gambar-gambar ini. Kami akan menggelar GP di sana, tapi saya rasa sekarang semua fasilitas pemerintah harus difokuskan pada mereka yang kehilangan rumah, bahkan kami sudah kehilangan 100 orang," kata Marc menjelang Grand Prix Malaysia.
"Kami perlu memahami situasinya dengan baik. Semua fasilitas harus diberikan kepada orang-orang itu. Saya melihat kerusakan di sirkuit Valencia, tapi tidak ada gunanya memperbaiki hal-hal itu sementara banyak orang yang kehilangan tempat tinggal."
Senada dengan sang kakak, Alex Marquez, rekan setimnya di Gresini Racing, juga menggaungkan pendapat yang sama. Menurut Alex, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan apakah balapan akan tetap digelar atau tidak.
"Yang terpenting adalah orang-orang yang berada di sana, yang tidak memiliki rumah, banyak kematian, dan banyak kehilangan. Sulit bagi seluruh rakyat Spanyol, terutama masyarakat Valencia," ujar Alex.
"Jujur saja, sulit membayangkan balapan akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo dalam satu setengah minggu lagi. Kita harus realistis dan manusiawi. Bagi saya, tidak tepat jika kita memaksakan balapan sementara masih banyak hal yang lebih penting, seperti keluarga dan orang-orang yang membutuhkan."
Pernyataan Marc dan Alex Marquez ini menuai banyak dukungan dari para penggemar MotoGP di seluruh dunia. Mereka berharap pemerintah Spanyol memprioritaskan bantuan kepada para korban banjir daripada bersiap untuk balapan yang masih dalam ketidakpastian.
