Jakarta, – Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol, sedianya bakal menggelar seri final Kejuaraan Dunia MotoGP pada 15-17 November mendatang. Namun, bencana banjir yang melanda wilayah tersebut membuat para pembalap angkat bicara dan mendesak agar balapan dibatalkan.
Marc Marquez, pembalap bintang MotoGP, memimpin seruan agar balapan final dipindahkan dari Valencia. Menurutnya, secara etika tidak pantas menggelar balapan di tengah situasi darurat yang menimpa masyarakat setempat.
"Saya tidak berpikir Grand Prix Valencia seharusnya digelar," tegas Marquez. "Para penyelenggara harus bertemu dan memutuskan, tetapi [jika itu terserah saya] saya akan langsung memutuskan: harus ada balapan lain, untuk menutup kejuaraan, tetapi di tempat lain."
Marquez menambahkan, satu-satunya alasan yang masuk akal untuk tetap menggelar balapan adalah jika seluruh keuntungan acara disumbangkan kepada keluarga yang terkena dampak banjir.
"Kalau uangnya bisa digunakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak, itu akan menjadi satu-satunya pilihan yang masuk akal," ujarnya.
Rekan setim Marquez dari Aprilia, Aleix Espargaro, sependapat dengannya. Ia hanya bersedia balapan di Valencia jika acara tersebut dijadikan ajang penggalangan dana untuk korban banjir.
"Saat ini, menurut saya, pergi ke sana untuk balapan adalah hal yang paling tidak penting," kata Espargaro. "Bukan soal fasilitasnya. Saya rasa fasilitasnya bisa diperbaiki. Tapi rumah sakit dan tim darurat lebih penting daripada mengadakan pertunjukan olahraga."
"Saya pikir jika kita bisa pergi ke sana dan balapan, kita harus membantu dengan cara apa pun."
Maverick Vinales, rekan setim Espargaro, tidak secara langsung menyerukan pembatalan balapan, namun menyoroti aspek moral dari situasi ini.
"Kami berada di Malaysia dan kami harus balapan, tetapi pikiran kami berada di Valencia," kata Vinales. "Balapan bukanlah prioritas: kami berdoa untuk semua orang yang kehilangan rumah atau orang yang mereka cintai. Balapan di Valencia bukanlah prioritas."
Desakan para pembalap ini mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk masyarakat setempat dan organisasi kemanusiaan. Diharapkan, penyelenggara MotoGP dan pemerintah Spanyol akan mempertimbangkan dengan seksama masukan para pembalap dan membuat keputusan yang tepat demi kemanusiaan.