Beranda Formula 1 Verstappen Cuek Kritik, Yakin Tahu Apa yang Dilakukannya di F1 Meksiko

Verstappen Cuek Kritik, Yakin Tahu Apa yang Dilakukannya di F1 Meksiko

1
0

Pembalap Formula 1 (F1) Max Verstappen mengaku tak menggubris kritik soal perilakunya saat balapan di Grand Prix Meksiko. Ia menegaskan, "Saya tahu apa yang saya lakukan."

Pilot Red Bull itu mendapat banyak pertanyaan seusai balapan di Meksiko, di mana ia mendapat dua penalti karena insiden dengan rivalnya, Lando Norris. Total, ia kehilangan 20 detik saat melakukan pitstop pertamanya.

Verstappen dituding "berperilaku jahat" oleh juara F1 1996 Damon Hill dalam podcast Sky Sports F1. Hill menilai, pemuda Belanda itu telah "mengecewakan dirinya sendiri" dengan manuvernya di Meksiko.

Ketika ditanya soal komentar Hill, Verstappen menjawab singkat, "Saya tak mendengarkan orang-orang seperti itu. Saya hanya fokus pada diri saya sendiri. Saya juara dunia tiga kali, jadi saya rasa saya tahu apa yang saya lakukan. Saya punya pendapat sendiri, tapi saya tak perlu membagikannya."

Menjelaskan situasi dari perspektifnya, Verstappen menyatakan bahwa itu hanya insiden "menang kalah" dan ia hanya berusaha menjaga hasil baiknya.

"Saya rasa itu hanya soal menang dan kalah. Itulah balapan pada umumnya," tuturnya.

"Saya suka menang. Saya benci kalah. Saya rasa tak banyak orang suka kalah. Saya hanya berusaha memaksimalkan hasil dan, seperti yang saya bilang, kadang menang, kadang kalah."

Berbicara tentang pihak yang pendapatnya ia hargai, Verstappen mengatakan ia tak masalah dengan objektivitas dan orang-orang di paddock yang tak sekadar ingin mengobarkan api.

Ia juga mengungkapkan pendapatnya tentang situasi regulasi balapan saat ini. Ia menegaskan kembali pendiriannya bahwa peraturan mungkin terlalu ketat dan tak akan pernah ada jumlah peraturan yang sempurna untuk mengatur etika pembalap di lintasan.

"Saya rasa itu bukan hal yang mudah, bahkan soal berapa detik penalti yang diberikan. Seperti yang saya katakan sebelumnya, kadang menguntungkan, kadang merugikan," tuturnya.

"Saya rasa itu tak akan pernah sempurna karena bahkan jika peraturan dihapuskan, begitu terlibat persaingan, Anda menginginkan lebih banyak peraturan karena tak jelas apa yang boleh atau tidak. Lalu ketika peraturan terlalu banyak, Anda menginginkan lebih sedikit peraturan. Hal ini terus berlanjut.

"Apakah saya pikir itu terlalu diatur? Mungkin ya. Secara umum, buku peraturan semakin tebal setiap tahun. Saya tak yakin itu cara yang tepat.

"(Saya mendengarkan) orang-orang yang objektif dan dekat dengan saya, bukan sekadar ingin memancing keributan. Ada orang yang sangat menyebalkan. Saya tahu siapa orang-orang itu, meskipun saya tak terlalu memerhatikan mereka.

"Saya rasa saya mencapai tahap ini dalam karier saya dengan orang-orang tepat yang mendukung saya dan saya membuat keputusan sendiri.

"(Mereka adalah) orang-orang baik dengan hati yang baik dari luar. Yang terpenting adalah saya tahu (siapa mereka). Ada orang yang agak bias dan saya paham, itu tak apa.

"Tapi itu bukan masalah saya pada akhirnya. Saya hanya melanjutkan hidup dan terus tampil."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini