Fabio di Giannantonio terpaksa mengakhiri balapan MotoGP Jerman pada lap ke-9 setelah ia memasuki pit dari posisi ke-12. Cuitan spekulasi menyebutkan kondisi fisik menjadi penyebab kegagalan balapan pertamanya di musim ini.
Namun, Diggia memberikan klarifikasi, "Hari ini, kondisi bahu saya lebih baik. Saya berlatih keras dengan fisioterapis."
Bukan karena kondisi fisik, melainkan karena masalah ban jenis tusukan yang menyebabkan tekanan ban belakang berkurang drastis dan memicu alarm pada dasbornya.
"Awal balapan tidak berjalan sempurna, tetapi saya tidak kehilangan kontak dengan grup. Lalu tiba-tiba, saya kehilangan traksi pada ban belakang. Kami sedang memeriksa data, tetapi belum mengetahui penyebab pastinya," ujarnya.
"Tekanan ban hilang, saya juga menerima alarm di dasbor, dan sangat berbahaya untuk melanjutkan balapan. Dari luar, ban tampak baik-baik saja, tetapi kami tidak mengesampingkan kemungkinan kerusakan pada pelek."
"Saya menyesal harus mengakhiri paruh pertama musim ini dengan cara ini, tetapi secara keseluruhan saya tetap puas," tambahnya.
Di Giannantonio, yang menempati posisi ke-8 di kejuaraan dunia dan menjadi pembalap GP23 terbaik kedua setelah Marc Marquez, diprediksi akan tetap bersama VR46 musim depan dan mendapatkan sepeda motor dengan spesifikasi pabrikan.
