Christian Horner, bos tim Red Bull Racing, menghadapi spekulasi tentang masa depannya di tim tersebut, setelah terlibat dalam skandal "teks seks" yang menimbulkan kontroversi. Horner baru-baru ini dibebaskan setelah penyelidikan tentang dugaan pelanggaran, tetapi wanita yang menuduhnya telah ditangguhkan oleh Red Bull, menurut laporan ESPN. Horner juga berselisih dengan ayah Max Verstappen, Jos, di Grand Prix Bahrain pembuka musim. Jos mengatakan minggu ini bahwa "tim berada dalam bahaya terpecah belah". Jos juga terlihat berbicara dengan bos tim Mercedes, Toto Wolff, memicu rumor bahwa putranya bisa menjadi target ketika Lewis Hamilton pindah ke Ferrari pada tahun 2025.
Horner menepis kemungkinan itu pada 7 Maret, mengatakan kepada wartawan di Grand Prix Arab Saudi bahwa dia "yakin" Verstappen akan tetap bersama Red Bull sampai setidaknya kontraknya berakhir pada tahun 2028. "Dia punya tim yang hebat di sekelilingnya. Dia punya kepercayaan besar pada tim itu. Dan kami telah mencapai banyak hal bersama," katanya. "Jadi dia berkomitmen pada sebuah perjanjian sampai tahun 2028." Horner menambahkan bahwa dia berbicara dengan Jos setelah balapan di Bahrain dan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk melanjutkan. "Kami berdua memiliki kepentingan yang sama pada putranya untuk memberikan mobil terbaik untuknya dan mendapatkan yang terbaik darinya," katanya. "Dan dia memulai musim dengan cara terbaik. Mudah-mudahan, kami dapat terus memberinya mobil yang sangat kompetitif."
Namun, Horner tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Verstappen adalah salah satu pembalap terbaik di dunia saat ini, dan memiliki ambisi untuk memenangkan lebih banyak gelar juara dunia. Verstappen telah memenangkan tiga gelar berturut-turut dengan Red Bull, dan memulai musim ini dengan kemenangan di Bahrain, di mana rekan setimnya Sergio Perez menempati posisi kedua. Verstappen memiliki kontrak dengan Red Bull hingga akhir tahun 2028, dan mengatakan minggu ini bahwa dia "sangat bahagia" dengan Red Bull. Namun, ada rumor yang menunjukkan adanya klausul keluar, yang bisa memungkinkan Verstappen untuk meninggalkan tim jika dia tidak puas dengan performa atau situasi tim.
Hamilton, yang akan pindah ke Ferrari pada tahun 2025, tidak menutup kemungkinan Mercedes merekrut Verstappen sebagai penggantinya. "Pindah saya (ke Ferrari) telah menunjukkan bahwa apa pun mungkin, dan ini akan menjadi enam bulan yang sangat menarik," kata juara dunia tujuh kali itu. "Saya tidak punya berita tambahan … Saya yakin Max ada di daftar, tetapi saya cukup yakin dia terikat, dan juga, saya tidak bisa melihat mengapa Anda akan meninggalkan mobil yang sebagus itu."
Jadi, apakah Horner akan merusak Red Bull dan membuat Verstappen hengkang? Sulit untuk menjawab pertanyaan ini dengan pasti, karena banyak faktor yang bisa mempengaruhi keputusan Verstappen. Namun, yang jelas adalah bahwa Horner harus berhati-hati untuk tidak membuat kesalahan lebih lanjut yang bisa merusak reputasi dan moral timnya. Dia juga harus memastikan bahwa Red Bull tetap kompetitif dan memberikan mobil yang mampu bersaing dengan Mercedes dan Ferrari. Jika tidak, Verstappen mungkin akan mencari peluang lain di tempat lain, dan meninggalkan Red Bull tanpa pembalap bintangnya.