Jorge Martin tengah menantikan kemenangan ganda di Sachsenring setelah mengantongi kemenangan Sprint. Namun, ambisi itu pupus setelah ia jatuh di tikungan 1 pada putaran kedua terakhir. Kegagalan ini tidak hanya menggagalkan kemenangan Martin, tetapi juga menyerahkan pimpinan klasemen kejuaraan dunia kepada Francesco Bagnaia.
"Rencana Martin tampak berjalan sempurna," kata pembawa acara Podcast Jordan Moreland. "Namun sekejap saja, ia kehilangan pimpinan klasemen kepada Pecco Bagnaia."
Editor Crash.net MotoGP Pete McLaren menambahkan, "Bagnaia mendekat hingga setengah detik di belakang Martin. Martin sepertinya memaksakan diri di Tikungan 1."
Martin belum merinci penyebab kecelakaan, tetapi banyak pembalap menilai itu terjadi karena berlebihan memasuki tikungan. Marquez menjadi satu-satunya pembalap yang menyamai kecepatan Bagnaia dan Martin, tetapi ia start terlalu jauh di belakang.
Kemenangan Bagnaia menjadi momentum penting. Meskipun ia merendah menyebut 10 poin tidak berarti banyak, namun kemenangan ini menjadi suntikan motivasi.
"Martin mengakhiri rentetan kemenangannya di Sprint dengan strategi memimpin lebih awal. Namun, Pecco belajar dari itu," lanjut McLaren. "Mungkin ban yang ia simpan memungkinkannya menekan Martin di akhir balapan."
"Ini pukulan telak bagi Martin, tetapi belum menghancurkannya," ungkap Moreland. Namun, Moreland menekankan bahwa kesalahan ini terjadi pada waktu yang sangat buruk, mengingat Martin sempat unggul jauh atas Bagnaia.
Rob Jones, reporter Superbike/MotoGP Crash.net, mengamati bahwa Martin cenderung melakukan kesalahan saat berada di posisi terdepan. Ia menilai hal ini mungkin terjadi karena tekanan untuk tampil sempurna demi mengalahkan Bagnaia yang terus membayangi.
Jones menilai Bagnaia telah menguasai Martin secara psikologis. "Martin tahu Bagnaia tidak akan pernah menyerah. Mungkin ia merasa harus tampil sempurna setiap putaran dan akhir pekan untuk menang," ujar Jones. "Kita melihat keretakan itu saat ia mencoba mengendarai di batas maksimal."
