Isack Hadjar, pembalap Formula 2 (F2) berusia 19 tahun asal Prancis, kini menjadi kandidat kuat untuk memperebutkan kursi balap penuh di Formula 1 (F1) bersama Red Bull Racing.
Posisi kursi kedua di tim satelit Red Bull, AlphaTauri, masih kosong, dengan masa depan Daniel Ricciardo yang belum pasti. Red Bull memiliki banyak talenta muda, termasuk Liam Lawson yang menggantikan Ricciardo di AlphaTauri tahun lalu.
Namun, Hadjar telah menunjukkan performa impresif yang membuatnya kini berada di urutan terdepan. Setelah mengendarai mobil RB pada sesi latihan bebas pertama (FP1) di Silverstone, Hadjar berhasil meraih posisi pole dan meraih kemenangan pada balapan utama F2 pada hari Minggu.
Kemenangan tersebut mengantarkan Hadjar ke puncak klasemen sementara F2, mengungguli pembalap seperti Ollie Bearman yang akan bergabung dengan Haas tahun depan.
Prinsipal tim Red Bull, Christian Horner, memberikan sinyal positif terkait peluang Hadjar untuk promosi ke F1 pada 2025. "Dia [Hadjar] melakukan pekerjaan yang bagus," kata Horner. "Dia menjalani akhir pekan yang apik."
Ketika ditanya apakah Hadjar menjadi opsi realistis untuk kursi kedua RB, Horner menjawab, "Selalu ada kesempatan."
Perjalanan Hadjar dalam dunia balap cukup unik. Meski keluarganya tidak memiliki latar belakang balap, ia mulai tertarik dengan mobil melalui film "Cars" dan akhirnya mengendarai go-kart pada usia 7 tahun.
"Ambisi saya adalah menjadi juara F1, pahlawan balap saya adalah Ayrton Senna dan Lewis Hamilton," ungkap Hadjar.
Penampilan gemilang Hadjar di F2 semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan dalam dunia balap. Red Bull pun tampaknya tertarik untuk mengorbitkannya lebih tinggi, memberikan harapan bagi Hadjar untuk mewujudkan impiannya menjadi juara F1.
