Yamaha tengah mempertimbangkan arah pengembangan mesin MotoGP mereka untuk aturan baru 2027. Pabrikan asal Jepang itu pun tak ragu menimba ilmu dari mesin V4 yang digunakan rival-rivalnya, termasuk mesin Suzuki dan Aprilia.
Sebelumnya, Yamaha merupakan satu-satunya pabrikan yang masih menggunakan mesin empat silinder segaris. Namun, seiring hengkangnya Suzuki dari kelas premier MotoGP, Yamaha bertekad untuk menyamakan langkah para pesaingnya.
Manajer tim Yamaha, Lin Jarvis, membantah bahwa peralihan ke mesin V4 sebagai tanda ketidakmampuan memaksimalkan kinerja mesin empat silinder segaris. Sebaliknya, Yamaha ingin memahami potensi mesin V4 untuk persiapan mesin MotoGP 2027.
"Kami perlu mendapatkan pengalaman. Anda tidak dapat memprediksi kapan motor tersebut akan digunakan dalam balapan, tetapi tes trek tidak akan lama lagi," kata Jarvis.
Yamaha berharap dapat menguji mesin V4 pada pertengahan 2025. Jarvis menyatakan bahwa sejauh ini proyek pengembangan mesin berjalan sesuai rencana, dengan mesin telah dirancang dan diuji di bangku.
Perkembangan mesin V4 Yamaha ini menjadi menarik, mengingat pabrikan tersebut akan bersaing dengan mesin V4 dari Aprilia yang dikenal sebagai RS-GP dan mesin V4 dari Suzuki yang sebelumnya digunakan di GSX-RR.
Mesin V4 Aprilia telah terbukti mampu bersaing di MotoGP, dengan Aleix Espargaro yang pernah memimpin klasemen sementara pembalap pada awal musim 2022. Sementara itu, mesin V4 Suzuki juga dikenal memiliki karakteristik yang mumpuni, meski tak lagi digunakan di MotoGP sejak akhir musim 2022.
Kehadiran mesin V4 Yamaha di MotoGP tentu akan menambah persaingan yang makin ketat di kelas premier. Para penggemar balap motor pun menantikan bagaimana Yamaha akan memaksimalkan potensi mesin V4 dan menorehkan prestasi bersama para pengendaranya di masa depan.
