Beranda Formula 1 Rekor Langka: Ketika Gelar Juara Pembalap dan Konstruktor F1 Terpisah

Rekor Langka: Ketika Gelar Juara Pembalap dan Konstruktor F1 Terpisah

8
0

Dalam dunia balap Formula 1 yang kompetitif, merebut gelar juara pembalap dan konstruktor sekaligus menjadi impian setiap tim. Namun, ada beberapa musim yang unik di mana gelar ini diraih oleh tim yang berbeda.

Mari kita bahas beberapa momen langka tersebut dalam sejarah F1:

1958: Stirling Moss Kalah Meski Punya Keunggulan Kemenangan

Stirling Moss mendominasi musim 1958 dengan memenangkan empat dari 10 balapan bersama Cooper dan Vanwall. Namun, secara mengejutkan, ia dikalahkan oleh Mike Hawthorn dari Ferrari yang hanya memenangkan satu balapan.

Kegagalan Moss disebabkan oleh kegagalannya finis di beberapa balapan, sementara Hawthorn secara konsisten menempati posisi kedua. Parahnya lagi, jika sistem poin saat ini berlaku, Ferrari juga akan memenangkan gelar konstruktor.

1973: Stewart Mencuri Kemenangan di Tengah Persaingan Internal Lotus

Lotus mendominasi musim 1973, memenangkan tujuh dari 15 balapan. Namun, rivalitas internal antara pembalap utama Emerson Fittipaldi dan Ronnie Peterson menguras poin tim.

Jackie Stewart dari Tyrrell memanfaatkan kesempatan ini dengan memenangkan lima balapan, termasuk balapan dramatis di Monza di mana ia melewati rintangan dan finis keempat. Stewart akhirnya merebut mahkota dengan selisih tipis, membuktikan dirinya sebagai pembalap terbaik saat itu.

1976: Hunt Meraih Kemenangan setelah Kecelakaan Lauda

Niki Lauda dari Ferrari memimpin klasemen dengan nyaman pada musim 1976. Namun, kecelakaan mengerikan di Grand Prix Jerman mengubah segalanya.

James Hunt dari McLaren memanfaatkan absen Lauda untuk memenangkan beberapa balapan dan menutup jarak poin. Pada balapan terakhir yang penuh kontroversi di Fuji, Hunt finis ketiga dan merebut gelar dengan selisih satu poin setelah Lauda memutuskan untuk mundur karena kondisi cuaca yang buruk.

1981: Piquet Menang Meski Brabham Tertinggal Jauh

Nelson Piquet dari Brabham secara mengejutkan memenangkan gelar pembalap pada tahun 1981, meskipun timnya hanya meraih 61 poin dibandingkan dengan 95 poin Williams.

Williams memang memiliki pembalap yang lebih kuat dengan Alan Jones dan Carlos Reutemann, tetapi penampilan Piquet yang luar biasa membuatnya mengungguli rekan setimnya yang hanya mencetak 11 poin.

1982: Rosberg Menang dengan Ferrari yang Ceroboh

Ferrari mendominasi musim 1982 dengan memenangkan tiga balapan. Namun, serangkaian kecelakaan dan pergantian pembalap membuat mereka kehilangan gelar konstruktor.

Keke Rosberg dari Williams tampil konsisten sepanjang musim dan merebut gelar pembalap, mengalahkan Gilles Villeneuve dan Didier Pironi dari Ferrari yang mengalami nasib tragis.

1983: Ferrari Konsisten Saat Renault dan Brabham Berjuang

Persaingan untuk gelar pembalap pada tahun 1983 berlangsung ketat antara Alain Prost dari Renault dan Nelson Piquet dari Brabham. Namun, Ferrari meraih kesuksesan dengan mengandalkan pasangan pembalap Rene Arnoux dan Patrick Tambay.

Arnoux menang tiga kali dan Tambay sekali, membantu Ferrari mengumpulkan cukup poin untuk mengalahkan Renault yang kesulitan dengan keandalan dan Brabham yang terhambat oleh masalah teknis.

Kesimpulan

Terpisahanya gelar pembalap dan konstruktor adalah kejadian yang langka dalam Formula 1. Ini biasanya terjadi karena persaingan internal tim, masalah keandalan, atau keadaan yang tidak terduga.

Musim-musim tersebut menyoroti pentingnya memiliki pembalap dan mobil yang sama-sama kuat. Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa bahkan di tengah dominasi, selalu ada kesempatan bagi pembalap atau tim tak terduga untuk mengukir namanya dalam sejarah F1.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini