Beranda MotoGP Strategi Unik Davide Brivio: Membangun Tim dengan Talenta Muda

Strategi Unik Davide Brivio: Membangun Tim dengan Talenta Muda

4
0

Dalam gelaran Grand Prix Austria, kabar menggemparkan datang dari kubu Trackhouse. Pembalap muda asal Jepang, Ai Ogura, diumumkan akan melakoni debutnya di MotoGP musim depan. Keputusan ini mencerminkan filosofi unik Davide Brivio, manajer tim Trackhouse.

Sebagai mantan petinggi Suzuki MotoGP, Brivio dikenal piawai mengorbitkan pembalap muda. Ia pernah sukses membawa Alex Rins dan Joan Mir ke puncak MotoGP. Menurut Brivio, investasi pada talenta muda lebih aman daripada merekrut pembalap berpengalaman yang belum tentu memberikan hasil memuaskan.

Strategi ini terbukti ampuh bagi Suzuki. Berkat Mir, pabrikan asal Hamamatsu itu menjuarai MotoGP 2020 sekaligus merayakan 60 tahun kiprah mereka di dunia balap motor. Kesuksesan ini menjadi kado indah dua dekade setelah mahkota terakhir diraih Kenny Roberts Jr. pada 2000.

Ketajaman mata Brivio juga terlihat saat ia masih menjabat di Yamaha. Ia berhasil menggaet Jorge Lorenzo sebelum pembalap Spanyol itu meraih gelar juara dunia pertamanya di kelas 250cc pada 2006.

Berbekal track record yang luar biasa, setiap keputusan Brivio patut dijadikan acuan. Alasan dipilihnya Ogura daripada Joe Roberts, misalnya, menjadi bahan perbincangan hangat. Brivio pun memaparkan logika di balik keputusannya.

"Dengan Ai, kami ingin mengambil arah berbeda," terang Brivio. "Kami melakukan studi berdasarkan performa yang kami perkirakan dari berbagai alternatif yang kami pertimbangkan."

"Kami mengapresiasi prestasinya di Moto2, kegigihannya. Dia tidak pernah menyerah. Kami yakin dan menganggapnya sebagai pilihan tepat."

Saat ditanya tentang Roberts, Brivio menjawab dengan lugas namun elegan. "Memang akan bagus memiliki pembalap Amerika di tim Amerika," katanya. "Joe masuk daftar kami, tapi kami lebih mempertimbangkan performa, dan kami memutuskan jalur yang kami pilih lebih tepat. Kita akan tahu apakah kami benar atau tidak dalam beberapa tahun ke depan."

Keputusan Brivio kali ini menegaskan beberapa hal. Pertama, ia mampu meyakinkan Justin Marks, pemilik tim, untuk tidak tergesa-gesa merekrut pembalap hanya karena faktor kewarganegaraan.

Kedua, Brivio tak gentar menghadapi tekanan dari para petinggi yang menginginkan Roberts debut di kelas utama demi alasan komersial. Brivio mengatasinya dengan diplomatis, tanpa perlu meninggikan suara.

"Kami tahu Dorna pasti senang jika kami memilih Joe," ujar Brivio, yang baru saja berulang tahun ke-60 dan telah menandatangani kontrak jangka panjang di Trackhouse dengan dukungan penuh Aprilia.

"Tapi keputusan ada di tangan kami. Bagaimanapun, saya rasa Dorna patut berbahagia karena kami merekrut Ogura. Dengan demikian, kita akan menyaksikan perwakilan pertama Asia Talent Cup yang tembus ke MotoGP."

Kehadiran Ogura menjadi deklarasi kuat dari tim yang berbasis di North Carolina tersebut. Filosofi mereka bertolak belakang dengan Pramac, yang diprediksi akan mengumumkan Miguel Oliveira dan Jack Miller sebagai pembalap mereka.

Padahal, Miller, pembalap tunggal Australia di MotoGP, tidak masuk dalam daftar empat pembalap M1 yang akan beraksi pada 2025. Namun, Pramac dan Yamaha sepertinya tidak rela membiarkan Miller tersisih dari grid.

Fabio Quartararo, ujung tombak pabrikan Iwata, selalu menyatakan preferensi untuk pembalap muda, seperti Sergio Garcia atau Tony Arbolino, untuk posisi tersebut di tim Paolo Campinoti. Sadar akan arah angin, pembalap Prancis itu tampaknya telah mengikhlaskannya.

"Kita tidak punya waktu, kita harus segera bangkit. Jadi, pengalaman selalu diterima," komentar juara dunia 2021 itu, dalam pernyataan yang lebih terdengar pasrah daripada bersemangat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini