Oleh: [Nama Anda]
Jagat Formula 1 dihebohkan dengan kontroversi sayap belakang "mini-DRS" milik McLaren. Ketidaksesuaian dengan regulasi membuat FIA turun tangan dan meminta tim asal Inggris itu mengubah desainnya.
Kontroversi bermula dari rekaman video onboard mobil Oscar Piastri di Grand Prix Azerbaijan. Terlihat sayap belakang bagian atas melentur, sehingga membuka celah yang lebih lebar. Hal ini membantu mengurangi hambatan udara dan meningkatkan kecepatan puncak.
FIA mengendus gelagat tidak beres dan melakukan analisis. Hasilnya, mereka menyimpulkan bahwa perilaku sayap tersebut menyalahi aturan. McLaren pun diminta melakukan modifikasi.
"Ini masalah hitam dan putih. Ada defleksi maksimum yang ditentukan," tegas bos tim Ferrari, Fred Vasseur, di Singapura. "Tidak ada abu-abu atau gelap, atau terang. Itu hitam."
Bagi Vasseur, masalah sayap belakang ini berbeda dengan masalah kelenturan sayap depan yang telah menjadi perbincangan sepanjang musim. Ia menilai, eksploitasi sayap belakang yang melentur jelas melanggar peraturan.
"Kami melihat video dan gambarnya," lanjut Vasseur. "Agak menjengkelkan ketika, jika kalian ingat situasi di Monza, kami memiliki lima mobil dalam dua seperseratus detik. Padahal, dua seperseratus detik bisa membuatmu pindah dari P1 atau P2 ke P5 atau P6."
Vasseur mengungkapkan bahwa analisis Ferrari menunjukkan sayap tersebut telah digunakan di sirkuit lain dengan gaya tekan rendah, seperti Grand Prix Italia. Di sana, Piastri dan Lando Norris finis di posisi kedua dan ketiga.
"Kami semua melihat apa yang terjadi," imbuh Vasseur. "Memang sedikit membuat frustrasi."
Vasseur mengakui, Ferrari sempat mempertimbangkan untuk mengajukan protes di Baku. Namun, mereka kesulitan mengumpulkan cukup bukti.
"Sekarang, saya ingin melupakan hal ini dan fokus ke depan," ujar Vasseur. "Kami masih memiliki tujuh balapan tersisa. Kami harus menang akhir pekan ini, dan itu akan menjadi jawaban terbaik yang bisa kami berikan."
Kontroversi sayap belakang "mini-DRS" McLaren menjadi pengingat bahwa Formula 1 adalah olahraga yang terus berkembang dan penuh dengan inovasi. Namun, inovasi harus tetap berjalan sesuai koridor regulasi yang jelas dan adil untuk semua tim.
