Baku, Azerbaijan – Max Verstappen dan beberapa pembalap Formula 1 lainnya sedang diselidiki karena melakukan pelanggaran saat balapan berakhir di Grand Prix Azerbaijan.
Insiden ini terjadi ketika mobil Keselamatan Virtual (VSC) dikeluarkan menyusul kecelakaan antara Sergio Perez dan Carlos Sainz pada putaran kedua terakhir. Akibat tabrakan tersebut, serpihan berserakan di lintasan dan mobil medis pun didatangkan sebagai tindakan pencegahan.
Situasi VSC berlaku untuk seluruh lintasan, melarang pembalap untuk menyalip. Namun, setelah bendera finis dikibarkan, pembalap Red Bull Verstappen terlihat menyalip George Russell dari Mercedes dan Lando Norris dari McLaren di lintasan utama sebelum memasuki pit stop, sambil mengacungkan jempol kepada Norris untuk menunjukkan rasa hormat atas kemenangannya.
Tindakan Verstappen ini langsung membuatnya dipanggil oleh pengawas lomba bersama pembalap Alpine Esteban Ocon dan Pierre Gasly serta pembalap Haas Nico Hulkenberg.
Verstappen, yang finis kelima setelah mengalami kesulitan dengan mobil Red Bull yang kurang stabil, mengaku terkejut atas penyelidikan tersebut karena menganggapnya sebagai praktik standar.
"Saya tidak tahu. Saya melakukan semuanya dengan benar," kata Verstappen. "Saya melewati garis finis, semuanya baik-baik saja. Bendera finis. Saya pikir di putaran terakhir, Anda tahu, akhir balapan, ada banyak contoh sebelumnya di mana situasinya sama, mobil keselamatan virtual, mobil keselamatan. Anda berkendara masuk dan di putaran terakhir, orang-orang saling menyalip perlahan atau melambaikan tangan sebagai tanda selamat, hal-hal seperti itu. Itulah yang saya lakukan. Jadi saya agak terkejut."
Insiden ini membuat keunggulan Verstappen di klasemen kejuaraan dunia mengecil dari 62 menjadi 59 poin, karena Norris yang memulai balapan dari posisi ke-15 berhasil finis di depan sang juara dunia di posisi keempat.
