Dalam dunia balap jet darat Formula 1, inovasi terus bermunculan, termasuk salah satu yang kontroversial yaitu "flexi-wing".
Setelah Grand Prix Azerbaijan, sorotan tertuju pada sayap belakang mobil McLaren milik Oscar Piastri. Kamera belakang menunjukkan bahwa penutup atas sayap itu melengkung di bawah beban, terutama pada bagian luar tepi depannya yang terangkat saat kecepatan meningkat.
Hal ini berpotensi mengurangi hambatan udara, meningkatkan kecepatan lurus mobil, dan kembali mengangkat topik sayap yang fleksibel. Selama ini, pertanyaan yang muncul terkait legalitas beberapa solusi sayap depan yang ditampilkan. Namun, kini ada minat baru pada defleksi sayap belakang dan elemen fleksibel untuk sisa musim ini.
Keingintahuan tentang desain sayap belakang McLaren muncul setelah Piastri berhasil menahan Leclerc, meski rivalnya memiliki keunggulan DRS terbuka.
Sayap fleksibel telah lama menjadi sumber ketegangan di Formula 1. Tim-tim terus berupaya mengeksploitasi aeroelastisitas untuk meningkatkan performa mobil, sambil tetap berada dalam batasan uji statis yang ditetapkan FIA untuk mengurangi dampaknya.
Tentu saja, komponen-komponen ini akan selalu berubah bentuk secara berbeda ketika beban diterapkan di lintasan, karena melebihi nilai-nilai uji yang lebih difokuskan pada penetapan dasar untuk mencegah desain yang dianggap tidak aman.
Namun, ini telah menyebabkan penggunaan taktik lain untuk mengawasi masalah, dengan pemantauan rekaman kamera onboard yang menyediakan sarana untuk menetapkan bagaimana deformasi komponen terjadi, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk mengubah peraturan dan mencegah masalah semakin tidak terkendali.
Metode ini diperkenalkan pada tahun 2021, dengan badan pengatur meminta semua tim memasang 12 titik target di lokasi tertentu pada badan pesawat utama dan penutup atas.
Hal ini agar titik-titik tersebut dapat digunakan sebagai referensi saat rekaman dari kamera belakang ditinjau. Titik-titik ini dapat dilihat pada gambar utama, enam titik hitam pada penutup atas dan enam titik putih pada badan pesawat utama.
Dipahami bahwa ini sebagian besar berfungsi sebagai cara untuk mengatur sendiri rotasi berlebih dari rakitan sayap belakang dan setelah tuduhan mengenai sayap depan yang fleksibel musim ini, taktik serupa telah digunakan selama sesi latihan hari Jumat sejak Grand Prix Belgia.
Mengingat bahwa FIA telah melihat tepi depan penutup atas berputar ke belakang dari rekaman onboard (panah merah, sisipan), seperti yang telah terjadi di sejumlah balapan sebelumnya musim ini, itu menunjukkan bahwa badan pengatur senang bahwa hal itu sesuai dengan kendala yang saat ini diterapkan oleh peraturan.
Dalam hal efek bersih dari fleksi ini, kemungkinan jarak antara penutup atas dan badan pesawat utama memiliki efek yang mirip dengan DRS saat dikerahkan, meskipun tidak sekuat itu. Namun, mengingat hal ini terjadi saat beban menumpuk pada rakitan, maka dapat diharapkan untuk menawarkan peningkatan performa di seluruh putaran.
Misalnya, fleksi penutup juga dapat disaksikan di sektor tengah di Azerbaijan, dengan rekaman onboard menunjukkan penutup itu terangkat secara jelas di bagian luar, karena penutup atas menarik bagian ujung di sampingnya, meski tidak dengan kekuatan yang sama seperti di lintasan utama.
"Mini-DRS" ini, sebagaimana dijuluki, adalah contoh lain dari kecerdikan yang ditunjukkan oleh para insinyur Formula 1, karena mereka telah menemukan cara untuk menafsirkan peraturan dengan cara yang belum dilakukan oleh para pesaingnya dan sebagai hasilnya memperoleh keunggulan atas mereka.
Pertarungan yang lebih menarik akan segera hadir, karena tim-tim lain sekarang tidak diragukan lagi akan melihat bagaimana mereka dapat menerapkan metodologi desain serupa, meskipun kemungkinan McLaren telah memanfaatkannya sepenuhnya musim ini, mengingat kita sudah mengunjungi sebagian besar event kecepatan tinggi di kalender.
