Misano, – Persaingan sengit mewarnai MotoGP Emilia Romagna Grand Prix di Misano, Italia, pada Minggu lalu. Jorge Martin, pembalap Pramac Racing, mengungkapkan kekecewaannya setelah gagal meraih kemenangan akibat manuver kontroversial dari Enea Bastianini.
Martin memimpin sebagian besar lomba, tetapi mendapat tekanan dari Bastianini pada lap terakhir. Bastianini melakukan manuver agresif di Tikungan 4, menyentuh motor Martin dan membuatnya keluar jalur. Bastianini akhirnya finis lima detik di depan Martin, sedangkan Martin terlihat frustrasi saat melintasi garis finis.
Panitia balapan tidak melakukan investigasi atas insiden tersebut. Martin menilai manuver Bastianini tidak seharusnya dilakukan karena tidak ada cukup ruang.
"Saya yakin saya layak menang. Setidaknya jika dia ingin menyalip, lakukan dengan bersih dan jangan sentuh saya," ujar Martin.
Pembalap Spanyol itu berpendapat bahwa insiden ini akan dijadikan preseden dalam aturan balapan.
"Sekarang kami lebih jelas tentang ide panitia balapan untuk masa depan. Jadi, jika saya harus melakukan hal yang sama di masa mendatang, tidak akan ada konsekuensinya… Saya harap," kata Martin.
Martin kini memimpin klasemen kejuaraan dunia dengan selisih 24 poin setelah pebalap Ducati Francesco Bagnaia terjatuh pada balapan. Martin optimistis bisa memenangkan gelar juara dunia jika tidak melakukan kesalahan pada lima balapan tersisa.
"Saya akan fokus pada hal-hal positif. Saya merasa performa kami sangat bagus. Start juga bagus. Saya memperbaiki kualifikasi, yang merupakan tanda tanya kecil pada balapan terakhir," terang Martin.
"Saya senang dengan penampilan saya. Saya merasa kuat di Indonesia, saya sangat suka trek itu. Saya akan fokus pada balapan saya. Ada banyak kebisingan dari luar seperti biasa," imbuhnya.
"Akhirnya saya kembali sedikit di depan. Mari fokus memperkuat keunggulan karena saya merasa sedikit lebih kuat dan jika saya tidak membuat kesalahan, saya bisa memenangkan balapan ini," tegas Martin.
