Enea Bastianini menjadi sorotan setelah manuver agresifnya pada lap terakhir MotoGP Emilia Romagna Grand Prix. Aksi menyalipnya pada Jorge Martin di Tikungan 4 mengundang kontroversi, memicu perdebatan tentang batas-batas perlombaan.
Dari awal, Bastianini tampil menekan Martin. Pada lap terakhir, ia memaksakan motor Ducatinya menyalip Martin dari dalam di Tikungan 4. Kontak ringan terjadi, yang menyebabkan Martin melebar ke luar lintasan.
Pejabat balapan menyatakan insiden tersebut tidak memerlukan tindakan lebih lanjut, mengukuhkan kemenangan kedua Bastianini pada 2024 sekaligus kemenangan ke-100 Ducati di MotoGP.
Bastianini membela aksinya, menyatakan bahwa manuver tersebut "berada di batas" tetapi merupakan satu-satunya pilihan untuk menang. Martin, sebaliknya, merasa tidak ada ruang untuk melakukan overtaking.
"Itu manuver yang sangat sulit, tetapi ketika Anda memiliki kesempatan untuk memenangkan balapan, Anda harus melakukannya," kata Bastianini. "Ini sedikit di batas, tetapi pada akhirnya itu satu-satunya pilihan karena tanpa itu, tidak mungkin bagi saya."
Insiden tersebut memicu reaksi beragam dari pembalap lain. Marc Marquez yang finis ketiga berpendapat bahwa Bastianini seharusnya mendapat penalti karena keluar lintasan di Tikungan 4.
Kontroversi ini menyoroti perdebatan yang terus berlanjut tentang keseimbangan antara agresivitas dan sportivitas dalam balap. Beberapa orang memuji Bastianini karena bersedia mengambil risiko untuk menang, sementara yang lain mengecamnya karena mengabaikan keselamatan pembalap lain.
Terlepas dari kontroversi, kemenangan Bastianini telah membawanya naik ke posisi ketiga klasemen sementara, tertinggal 59 poin di belakang Martin.
"Ini emosi yang luar biasa," kata Bastianini. "Saya melakukan overtake di depan fan club saya di tengah asap merah muda. Hari yang indah bagi saya."
