Beranda MotoGP Ban Michelin Kembali Dipertanyakan Usai Keluhan Bagnaia di Emilia Romagna MotoGP

Ban Michelin Kembali Dipertanyakan Usai Keluhan Bagnaia di Emilia Romagna MotoGP

9
0

Di Emilia Romagna MotoGP, Francesco "Pecco" Bagnaia kembali menuding masalah pada ban Michelin menjadi biang kerok performa buruknya, seperti yang pernah terjadi di Aragon Sprint. Keluhan ini menimbulkan misteri dan tanda tanya besar.

Dalam balapan Sabtu (22/10), Bagnaia memang meraih kemenangan di Sprint Race dengan menggunakan ban belakang lunak. Namun saat Grand Prix hari Minggu (23/10), performa ban belakangnya diopini Bagnaia tidak normal.

Penantang gelar juara, Jorge Martin, langsung dapat memangkas waktu hingga 0,65 detik dan 0,7 detik per lap setelah menyalip Bagnaia. Keluhan Bagnaia pun muncul: ban belakang motor Ducati-nya terasa kehilangan daya cengkeram saat berakselerasi.

Anehnya, setelah melewati 15 lap, ban belakang tersebut justru mulai "bekerja" dengan baik. Bagnaia pun langsung memecahkan lap record dan mulai memburu Martin dan Enea Bastianini.

Namun masalah baru muncul. Kali ini pada ban depan, yang membuat Bagnaia mengalami kecelakaan di lap ke-21. Ia mengaku sudah mengerem 18-20 meter lebih cepat dari lap terbaiknya, namun ban depan motornya tetap terkunci.

"Tidak mungkin kehilangan kendali ban depan seperti ini jika trek dalam kondisi kering," tegas Bagnaia. "Semua yang terjadi hari ini sangat aneh, tapi ini sudah terjadi dua kali dalam tiga Grand Prix terakhir."

Pihak Michelin sendiri mengakui bahwa performa Bagnaia memang "aneh". Piero Taramasso, bos Michelin di MotoGP, berjanji akan menganalisis data untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Pecco adalah satu-satunya pembalap yang mencatatkan beberapa lap di bawah 1 menit 31 detik, itu cukup luar biasa," ujar Taramasso. "Tapi memang aneh melihat performa yang bagus di awal, lalu menurun, dan kemudian bagus lagi."

Taramasso menambahkan, "Kami sudah berbicara dengan Pecco. Saat ini, kami sedang menunggu analisis data untuk memahami apa yang terjadi. Sangat aneh, karena dia memiliki start yang sangat bagus, memimpin balapan selama empat lap, jadi waktunya sama seperti Jorge dan Bastia."

"Lalu selama lima atau enam lap, dia lebih lambat dua atau tiga per sepuluh detik, tapi di lap ke-12 dia bisa pulih lagi. Laptime-nya sangat cepat. Di lap ke-16 dia mencatatkan waktu lap terbaik dalam balapan, dia kembali dengan sangat kuat, dia menyerang untuk mengejar dua pembalap terdepan."

"Jadi sekarang kami berusaha memahami apa yang terjadi. Saat kami memiliki data, kami pasti akan tahu. Tapi tidak biasa melihat performa yang bagus di awal, lalu menurun, dan kemudian bagus lagi."

Misteri ban Michelin masih menjadi teka-teki yang perlu segera dipecahkan. Terutama menjelang balapan berikutnya di Portimao, Portugal. Apakah masalah serupa akan terulang kembali? Hanya waktu yang dapat menjawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini