Pertikaian antara bos McLaren, Zak Brown, dan bos Red Bull, Christian Horner, yang selama ini menjadi bumbu perbincangan di Formula 1 (F1), akhirnya berakhir di udara. Ya, mereka berdamai saat berada di pesawat menuju Inggris setelah Grand Prix Singapura, Minggu (2/10/2022).
Perdamaian itu diabadikan dalam sebuah foto yang diunggah Brown di akun Instagram pribadinya. Dalam foto tersebut, mereka tampak mengenakan piyama maskapai yang sama dan terlihat akrab. Brown menulis keterangan: "Perdamaian di F1 telah pulih dalam penerbangan pulang. Di mana Netflix saat kita membutuhkan mereka? Tapi pertempuran akan terus berlanjut di trek. Sungguh olahraga yang luar biasa!"
Pertikaian antara Brown dan Horner bermula dari insiden pada GP Singapura di mana Daniel Ricciardo dari Red Bull menyalip Lando Norris dari McLaren untuk mendapatkan lap tercepat. Ini memicu spekulasi bahwa Red Bull memerintahkan AlphaTauri, tim saudaranya, untuk mencuri poin tercepat dari Norris, yang saat ini sedang mengejar juara dunia Max Verstappen di klasemen pembalap.
Brown sendiri sempat menyatakan akan mempertanyakan lap terakhir Ricciardo, mengingat poin bonus untuk lap tercepat bahkan tidak tersedia bagi pembalap Australia itu karena ia berada di luar posisi 10 besar. Namun, bos tim Red Bull, Laurent Mekies, langsung membantah spekulasi tersebut. Ia bersikeras bahwa timnya mengizinkan Ricciardo untuk mengganti ban baru dan mengincar lap tercepat karena itu mungkin balapan terakhirnya sebelum diganti oleh rookie Liam Lawson.
Horner juga membantah adanya kerja sama antara kedua tim. Ia kemudian naik pesawat bersama Brown dan tampaknya menyelesaikan masalah mereka secara langsung. Hal ini dibuktikan dengan foto yang diunggah Brown di media sosial.
Perdamaian ini mengundang komentar lucu dari warganet. Istri dari kepala teknis Red Bull yang keluar, Adrian Newey, Amanda Newey, bahkan melontarkan candaan di kolom komentar: "Sekarang membuat dia memakai topi McLaren pasti akan menjadi sesuatu yang lain."
Meski perang kata-kata antara Brown dan Horner telah berakhir, pertempuran di lintasan dipastikan masih akan berlanjut. Kisah mereka yang penuh drama ini kemungkinan akan menjadi konsumsi menarik bagi penggemar F1 saat serial Netflix "Drive to Survive" kembali tayang tahun depan.
