Dalam balapan seru di Grand Prix Singapura, Mercedes mengakui blunder strategi mereka setelah memutuskan memulai Lewis Hamilton dengan ban lunak. Keputusan tersebut dianggap sebagai "kesalahan jelas" dan berujung pada performa buruk Hamilton sepanjang balapan.
"Kami seharusnya tidak memulai dengan ban lunak. Itu kesalahan," aku James Allison, kepala teknis Mercedes, dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube tim.
Biasanya, ban lunak memberikan keunggulan saat start dengan memungkinkan pembalap melesat cepat dan menyalip lawan. Namun, dalam balapan ini, harapan Mercedes meleset. Hamilton tidak mampu menyalip Max Verstappen di Tikungan 1 dan justru menderita karena daya cengkeram ban lunak yang lebih cepat menurun.
"Kami berharap bisa mengambil keuntungan dari ban lunak, tapi kami tidak mendapatkannya. Kami juga berharap kelemahan ban lunak, yaitu lebih lemah, tidak akan terlalu berpengaruh. Namun, kenyataan berkata lain," lanjut Allison.
Hamilton akhirnya masuk pit di Lap 17, lebih awal dari yang diperkirakan. Hal ini berujung pada kerugian karena ia dikalahkan oleh rekan setimnya, George Russell, dan kemudian oleh Oscar Piastri dan Charles Leclerc.
Hamilton sendiri sudah melontarkan kritik terhadap strategi tim setelah balapan. Allison pun mengakui bahwa Mercedes telah membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan.
"Kami harus belajar dari kesalahan ini dan memastikan hal serupa tidak terulang di masa depan," tegas Allison.
Keputusan Mercedes untuk memulai Hamilton dengan ban lunak justru menjauhkan pembalap Inggris tersebut dari podium. Kesalahan strategi ini menjadi pengingat penting akan pentingnya perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat dalam dunia balap Formula 1.
