Repsol Honda datang ke MotoGP Indonesia akhir pekan ini dengan modal hasil terbaik musim ini di Misano, minggu lalu.
Untuk pertama kalinya tahun ini, Joan Mir dan Luca Marini berhasil meraih poin. Mereka masing-masing finis di posisi ke-11 dan ke-12.
Dengan hasil ini, Mir menyamai pencapaian terbaik Honda musim ini, sementara Marini mengukir hasil finis tertinggi dengan RC213V sejauh ini.
Pertanyaan besar sekarang adalah apakah paket baru yang diperkenalkan antara Misano 1 dan Misano 2 akan menunjukkan performa yang sama menjanjikan di Mandalika.
"Kami harus cermat karena semua yang kami coba di Misano mungkin tidak akan berhasil di sini karena situasinya sangat berbeda," kata Marini.
"Jadi di hari Jumat [latihan bebas], kami harus mencoba memahami semua pembaruan yang kami miliki pada motor dan bagaimana mengkombinasikannya dengan cara terbaik, atau mungkin membiarkannya seperti di Misano, untuk menemukan kompromi terbaik untuk balapan terakhir ini.
"Karena di sini gripnya akan sangat berbeda dengan Misano."
Marini, yang meraih pole position untuk VR46 Ducati di Mandalika musim lalu, optimistis. Tidak hanya karena sirkuit ini cocok dengan gaya balapnya, tapi juga karena Honda finis di posisi yang cukup baik, yaitu ke-11 (Takaaki Nakagami) dan ke-9 (Alex Rins) musim lalu.
"Saya pikir motor ini secara umum sudah meningkat, jadi akan bekerja dengan baik di sini juga," prediksi Marini. "Kami harus melihat apakah performanya bisa sama, lebih rendah, atau mungkin lebih tinggi. Karena tahun lalu Honda cukup cepat di sini.
"Saya meraih pole position, tetapi Taka dan Marc juga tidak jauh. Selain itu, untuk kecepatan balapan, ini adalah salah satu balapan terbaik bagi Honda. Jadi saya harap kami bisa bertarung untuk posisi yang bagus, tetap berada di zona poin, dan untuk kualifikasi, mungkin masuk Q2."
Marini mengonfirmasi bahwa paket aero baru adalah peningkatan terbesar antara Misano 1 dan Misano 2.
"Kami memiliki banyak perubahan dan pembaruan dari tes. Kami memiliki swingarm baru, aero baru – yang merupakan perubahan terbesar – dan beberapa bagian lain pada motor yang membantu kami menemukan kecepatan masuk tikungan dan kemampuan berbelok yang lebih baik," ungkapnya.
"Hanya saja traksi masih menjadi hal yang sulit diatasi, terutama di bagian keluar tikungan. Kami masih mengusahakannya."
