Jakarta, – Francesco Bagnaia bertekad untuk tetap agresif dalam balapan MotoGP, meski sudah tujuh kali gagal finis pada tahun 2024. Juara dunia dua kali itu mengakui ketertinggalannya dalam perolehan poin, namun ia tidak ingin menyerah.
Dalam GP Emilia Romagna akhir pekan lalu, Bagnaia tampil impresif di babak kualifikasi dan sprint. Namun, masalah dengan ban Michelin membuat kecepatannya merosot di paruh pertama balapan. Bagnaia kemudian sempat merangsek ke urutan ketiga sebelum terjatuh pada lap ke-21 dari 27.
Kejadian itu membuat Bagnaia semakin tertinggal di klasemen pembalap. Jorge Martin, yang finis kedua di GP Emilia Romagna, kini unggul 24 poin dari Bagnaia.
"Saya akan tetap melakukan pendekatan seperti biasa: mendorong, berusaha kompetitif, berusaha memenangkan balapan," ujar Bagnaia di Mandalika.
Meski begitu, Bagnaia mengakui bahwa ia mungkin perlu mengubah strategi setelah dua balapan berikutnya. Untuk saat ini, ia ingin tampil lebih agresif.
Michelin telah menyatakan akan menganalisis data dari ban Bagnaia untuk mengetahui masalah yang terjadi. Namun, hingga saat ini Bagnaia masih belum mendapat penjelasan pasti.
"Sulit untuk mengatakan apa yang terjadi (dengan kecepatannya)," kata Bagnaia.
"Awal balapan, sangat sulit untuk mendorong. Saya tidak merasa nyaman dengan ban belakang."
Bagnaia juga menyinggung insiden yang menyebabkannya terjatuh. Menurutnya, hal tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi.
"Itu kesalahan saya, tetapi ketika Anda tidak menekan terlalu keras pada rem dan motor Anda lebih lurus, lebih mudah kehilangan kendali depan," jelasnya.
"Itu sesuatu yang sudah kami lihat musim ini. Itu adalah hari Minggu yang aneh karena saya merasa sangat baik sepanjang akhir pekan, tetapi dalam balapan saya kesulitan mengulangi kecepatan yang saya lakukan dalam latihan."
Bagnaia dan timnya kini fokus pada GP Indonesia di Mandalika. Ia berharap dapat tampil kompetitif sepanjang akhir pekan, seperti yang ia lakukan pada musim lalu.
