Pembalap F1 Max Verstappen disarankan untuk berhenti "membuang-buang energi" memprotes hukuman teguran atas sumpah serapahnya oleh mantan pembalap Nico Rosberg.
Verstappen mendapat masalah di Grand Prix F1 Singapura akhir pekan lalu karena mengumpat mobil Red Bull-nya dengan kata-kata kasar di konferensi pers sebelum balapan.
Dia menerima perintah kerja sosial sebagai hukuman dari FIA atas bahasanya yang tidak pantas, dan telah menunjukkan ketidaksenangannya.
Rosberg mengatakan kepada Sky Sports: "Ada dua sisi. Di satu sisi, anak-anak saya menonton.
"Di sisi lain, kami ingin mereka menjadi gladiator dan menunjukkan emosi mereka.
"Bagaimanapun, sensor saja dan biarkan mereka menunjukkan emosi mereka. Ini penting bagi kita semua yang menonton.
"Jika saya berada di posisi Max, itu tidak akan baik karena dia membuang-buang energinya untuk ini.
"Dia membutuhkan fokus penuh. Dia sedang berjuang untuk kejuaraan dunia saat ini.
"Tidaklah bagus jika dia berurusan dengan hal ini begitu banyak."
Verstappen menunjukkan perasaannya dengan sejumlah protes di Singapura.
Pada konferensi pers berikutnya setelah kualifikasi, dia hanya menjawab sebentar sebelum berpura-pura ada masalah dengan suaranya yang membuatnya tidak dapat berbicara.
Verstappen juga berbicara kepada wartawan di luar konferensi pers resmi secara lebih mendalam.
Lando Norris dan Lewis Hamilton kemudian membantu Verstappen dengan tidak setuju dengan teguran yang diterimanya.
Hamilton menggambarkan hukuman itu sebagai "lelucon" dan mendesak Verstappen untuk tidak mematuhinya.
Namun, drama-drama di luar lintasan hanya menjadi sebagian dari sakit kepalanya saat ini.
Seperti yang diperingatkan Rosberg, Verstappen terkunci dalam pertempuran untuk mempertahankan gelar F1.
Penampilan Norris telah memangkas keunggulan Verstappen menjadi 52 poin di puncak klasemen.
Verstappen akan menjadi juara untuk tahun keempat berturut-turut jika dia finis sebagai runner-up, di belakang Norris, di setiap grand prix dan sprint hingga akhir musim.
