Pembalap MotoGP, Jorge Martin, yang musim ini memimpin klasemen, mengaku masih dibayangi "hantu" kecelakaan sebelumnya saat meraih kemenangan di Grand Prix Indonesia, Minggu (19/3/2023) lalu.
Masa Lalu yang Masih Membekas
Pada edisi 2023 Grand Prix Indonesia, Martin mengalami kecelakaan parah saat memimpin balapan. Di tahun sebelumnya, ia juga terjatuh pada lap pertama. Kenangan buruk ini masih terlintas di benaknya saat ia mengaspal di sirkuit Mandalika.
"Setelah kecelakaan musim lalu, balapan hari ini sangat sulit. Ditambah lagi kecelakaan kemarin, itu membuat saya dihantui pikiran negatif," ujar Martin setelah balapan.
Upaya Menghapus Trauma
Meski dibayangi rasa takut, Martin mencoba mengendalikan pikirannya dan fokus pada balapan. Ia meyakini dengan menjaga konsistensi, ia bisa mengatasi tekanan dari lawan-lawannya.
"Saya berusaha untuk tetap tenang. Saya percaya pada kemampuan saya, dan meski ada pembalap lain yang menempel ketat di belakang, saya tetap melakukan hal yang sama," tuturnya.
Keunggulan Martin
Pada akhirnya, Martin berhasil meraih kemenangan dengan selisih waktu 1,4 detik dari pembalap Tech3, Pedro Acosta. Ia pun mengaku senang bisa membalas dendam atas kekalahan musim lalu.
"Saya membalas dendam di Mandalika. Acosta memang luar biasa, tapi saya senang bisa tampil lebih baik," ujar Martin.
Kepemimpinan Klasemen
Kemenangan di Mandalika mengukuhkan posisi Martin di puncak klasemen. Namun, ia masih harus menunggu hasil investigasi tekanan ban yang bisa berujung pada pengurangan poin Acosta. Jika itu terjadi, keunggulan Martin atas Francesco Bagnaia akan berkurang menjadi 17 poin.
