Persaingan sengit mewarnai balapan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Minggu (19/3). Dua pembalap, Marc Marquez dan Fabio Di Giannantonio, terlibat dalam pertarungan seru untuk posisi ketujuh.
Di Giannantonio yang menggunakan ban belakang lunak pada motornya, berhasil mengungguli Marquez setelah pertarungan ketat. Namun, sayangnya, Di Giannantonio harus terjatuh pada lap ke-9 di Tikungan 10.
Meski pertarungan mereka menjadi salah satu momen paling menarik dalam balapan, Di Giannantonio merasa terlalu banyak bertarung dengan Marquez telah merugikannya.
"Kami kehilangan banyak waktu di awal dengan Marc, karena saya jauh lebih cepat," kata Di Giannantonio. "Setelah saya menyalipnya secara pasti, saya cepat, tapi saya kehilangan bagian depan di Tikungan 10."
Di sisi lain, Marquez menyatakan bahwa Di Giannantonio sedikit berlebihan dalam pertarungan mereka. "Dia sedikit berlebihan, tapi itu balapan," ujar Marquez.
Meski mengalami nasib sial, Di Giannantonio tetap optimis. Ia merasa memiliki kecepatan yang baik sepanjang akhir pekan dan telah memberikan pertunjukan yang bagus.
"Kami harus optimis. Kami cepat sepanjang akhir pekan dan memberikan pertunjukan yang bagus, jadi kami harus bahagia," ujarnya.
Perlu dicatat bahwa Di Giannantonio mampu mengambil satu poin menggunakan ban belakang lunak di balapan sprint. Setelah 90 menit menganalisis data, ia yakin bisa menggunakan ban lunak untuk jarak balapan grand prix.
"Kami memiliki data hingga lap ke-15 karena sprint berdurasi 13 lap," tambahnya. "Meskipun saya menghemat ban dalam 15 lap ini, balapan hanya bertahan."
"Tapi menurut saya itu mungkin karena saya benar-benar tenang dengan gas. Saya menghabiskan waktu satu setengah jam sebelum balapan untuk melihat data dan memahami cara menghemat suhu ban belakang. Jadi, menurut saya, kami berada pada posisi yang sangat bagus untuk melakukan balapan yang bagus."
