Perlombaan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika menyajikan pertarungan sengit antara dua motor Ducati, GP23 dan GP24. Pengendara GP23, Francesco Bagnaia, sempat tertinggal di belakang Marco Bezzecchi yang menggunakan GP23 untuk beberapa lap sebelum akhirnya berhasil menyalip.
Bagnaia mengungkapkan bahwa GP23 memiliki traksi yang lebih baik dari GP24, terutama di sirkuit seperti Mandalika yang membutuhkan akselerasi. Namun, GP24 justru lebih unggul dalam hal pengereman dan menikung.
"GP23 lebih baik dalam akselerasi, tapi tidak terlalu banyak perbedaannya," ujar Bagnaia. "Tapi sedikit perbedaan itu bisa membantu di situasi tertentu."
Sementara itu, Bezzecchi yang tahun lalu tampil impresif dengan GP22, masih belum bisa menemukan performa terbaiknya dengan GP23. Ia mengeluhkan masalah traksi di pintu masuk tikungan dan kesulitan menikung.
"Traksi di pintu masuk tikungan menjadi masalah besar bagi kami," kata Bezzecchi. "GP24 lebih baik dalam menikung dan menghentikan motor, tapi traksinya memang kurang."
Perbedaan performa antara GP23 dan GP24 ini juga terlihat dari perangkat ride-height yang dimiliki GP24. Perangkat ini membantu GP24 mengimbangi traksi pada lintasan lurus yang panjang.
Meski berbeda karakteristik, Bagnaia dan Bezzecchi sepakat bahwa kedua motor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagnaia berharap dapat mengatasi masalah traksi pada GP24, sementara Bezzecchi akan terus menyesuaikan gayanya dengan karakteristik GP23.
Persaingan antara GP23 dan GP24 akan terus berlanjut di seri-seri berikutnya. Penggemar MotoGP dapat menantikan pertarungan sengit antara kedua motor ini untuk memperebutkan gelar juara dunia.
