Beranda Formula 1 Ancaman Pensiun Max Verstappen: Serius atau Hanya Gertak Sambal?

Ancaman Pensiun Max Verstappen: Serius atau Hanya Gertak Sambal?

6
0

Max Verstappen, juara dunia Formula 1 (F1) tiga kali, membuat dunia balap terkesiap dengan ancamannya untuk pensiun dini dari olahraga tersebut. Sang pembalap Belanda mengaku muak dengan aturan-aturan "konyol" yang diterapkan FIA, badan pengawas F1.

Rasa frustrasi Verstappen dipicu oleh hukuman yang diterimanya setelah ketahuan mengumpat dalam konferensi pers sebelum Grand Prix Singapura. FIA mengharuskan Verstappen untuk "melakukan pekerjaan kepentingan publik" sebagai sanksi.

Menanggapi hukuman tersebut, Verstappen melancarkan protes dengan memberikan jawaban singkat saat konferensi pers pasca kualifikasi dan balapan. Ia bahkan mengadakan konferensi pers sendiri di luar ruang konferensi pers resmi FIA.

Pembalap berusia 26 tahun itu mengaku kesabarannya sudah habis dan masalah dengan FIA ini bisa mempercepat keputusannya pensiun dari F1. "Hal-hal seperti ini pasti memengaruhi masa depan saya juga, ketika Anda tidak bisa menjadi diri sendiri atau harus berurusan dengan hal-hal konyol semacam ini," kata Verstappen.

"Sekarang saya berada pada tahap karier saya di mana saya tidak ingin berurusan dengan hal ini terus-menerus. Ini sangat melelahkan. Bagi saya, itu bukan cara untuk terus berada di olahraga ini, itu sudah pasti," imbuhnya.

Helmut Marko, penasihat motorsport Red Bull, mewanti-wanti bahwa ancaman Verstappen bukan main-main. "Anda harus menganggap Max serius," tegas Marko. "Dia telah mencapai banyak hal, tetapi penting baginya untuk menikmati seluruh olahraga ini."

"Jika itu semakin dirusak untuknya, maka dia adalah tipe orang yang akan berkata: ‘Oke, sudahlah.’ Dia serius mengatakannya, tetapi saya berharap situasi saat ini tidak benar-benar membuatnya pensiun dalam waktu dekat," sambung Marko.

Marko juga menyoroti standar ganda dalam F1. Ia menyebut penggunaan kata-kata makian dalam serial dokumenter Netflix "Drive to Survive" yang telah membantu meningkatkan popularitas F1, terutama di Amerika Serikat.

"Itu tidak bisa dipahami dan ada standar ganda," kata Marko. "Selain itu, Max tidak bermaksud kepada seseorang. Dia memaksud mobil, sebuah benda, dan dia melakukannya dengan cara yang sembrono."

"Oke, mungkin dalam konferensi pers sore, jika semuanya akan ditangani begitu ketat, Anda akan mengambil pendekatan berbeda di masa depan. Tetapi ini jelas berlebihan," pungkasnya.

Ancaman pensiun Verstappen tentu saja mengkhawatirkan bagi para penggemar F1. Pembalap Belanda ini telah menjadi salah satu bintang terbesar dalam olahraga ini selama bertahun-tahun. Kepergiannya dari F1 akan menjadi kerugian besar bagi dunia balap.

Namun, masih harus dilihat apakah Verstappen benar-benar akan pensiun. Ia masih memiliki kontrak dengan Red Bull hingga akhir 2028. Jika FIA dapat mengatasi masalah yang diajukan Verstappen dan memastikan bahwa pembalap dapat mengekspresikan diri mereka dengan bebas, mungkin saja Verstappen akan mempertimbangkan kembali keputusannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini