Nico Hulkenberg, veteran F1 berusia 37 tahun, akan meninggalkan Haas musim depan untuk bergabung dengan Sauber. Kepindahan ini menjadi tonggak penting dalam karirnya yang telah berlangsung selama 14 tahun, diwarnai dengan momen-momen pasang surut.
Keputusan Hulkenberg ini disambut dengan pujian dari banyak pihak, termasuk jurnalis Sam Power dari Channel 10 Australia. Menurut Power, Hulkenberg pantas mendapatkan pengakuan atas talentanya yang luar biasa.
"Kami semua tahu dia memiliki talenta yang besar, dan kami ingin melihatnya diakui," kata Power. "Dia telah melalui banyak kesulitan, keluar dari olahraga ini, menjadi deputi, menemukan jalan kembali dengan cara ajaib, dia telah bertahan dan melakukannya dengan cara yang luar biasa."
Karir Hulkenberg sempat terhenti ketika ia meninggalkan Renault pada 2019. Namun, di Haas, ia membuktikan kemampuannya meski tim tersebut finis di posisi terbawah konstruktor tahun lalu.
Di Grand Prix Singapura baru-baru ini, Hulkenberg kembali mencetak poin untuk keenam kalinya musim ini. Komentator Lawrence Barretto menilai, performa Hulkenberg tersebut menjadi pengingat bagi Ayao Komatsu, kepala tim Haas, mengapa ia menyesal kehilangan Hulkenberg tahun depan.
"Nico adalah pembalap yang selalu memaksimalkan potensi mobil setiap kali turun ke lintasan," kata Barretto. "Itulah yang diinginkan setiap insinyur. Kepergiannya akan meninggalkan lubang besar."
Kehadiran Hulkenberg di Haas sangat berharga, terutama di tengah banyaknya pembalap muda yang bermunculan. Hulkenberg menjadi salah satu veteran yang pantas tetap berada di lintasan F1.
Kepindahan Hulkenberg ke Sauber membuka babak baru dalam karirnya. Dengan dukungan pabrikan besar Jerman, Audi, Hulkenberg diharapkan dapat meraih kesuksesan yang lebih besar. Namun, Haas akan sangat merindukan talentanya yang luar biasa.
