Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, mengakui bahwa kesalahannya dalam kualifikasi yang membuatnya start dari posisi ke-11 menjadi hambatan besar dalam sprint race MotoGP Jepang. Martin hanya mampu finis di posisi keempat, sementara rival utamanya, Francesco Bagnaia, meraih kemenangan dan memperkecil jarak poin di klasemen.
"Saya senang dengan hasilnya, tapi itu bisa jauh lebih baik jika saya tidak membuat kesalahan di kualifikasi," kata Martin. "Itu sedikit menyakitkan, karena saya pikir kami memiliki potensi untuk melakukan lebih baik."
Dalam kondisi lintasan yang tidak menentu karena hujan, Martin mengaku kesulitan mendapatkan kepercayaan diri. "Saya kesulitan mendapatkan kepercayaan diri ketika ada beberapa tetes hujan," ujarnya. "Setelah kecelakaan Pedro Acosta, saya terlalu banyak memotong waktu. Jadi, besok saya berharap bisa lebih kompetitif dan mencoba memperbaiki detail-detail tersebut."
Meski bercokol di posisi keempat, Martin menegaskan bahwa dia tidak mengambil risiko besar karena sadar akan posisi di klasemen. "Kondisi di Jepang sangat sulit," katanya. "Anda terus melaju kencang, tetapi ketika Anda melihat tetesan hujan, Anda mencoba untuk tidak mencondongkan motor terlalu banyak dan mencoba berkendara seperti di lintasan basah. Tetapi dengan ban licin, itu tidak mudah. Tentu saja ada beberapa pebalap yang tidak banyak kehilangan, jadi mereka mengambil risiko yang lebih besar."
Martin merasa lebih percaya diri setelah sprint race. "Saya pikir saya lebih percaya diri sekarang daripada sebelum sprint," katanya. "Saya melihat beberapa hal yang bisa saya perbaiki untuk besok dan saya pikir kami memiliki potensi untuk bertarung memperebutkan podium. Kami akan mencobanya. Saya pikir kami bisa dekat dengan Pecco besok. Yang penting adalah melihat apakah kami bisa melakukan start yang sama, dan dari situ kami akan mencoba membangun hasil yang bagus."
