Helmut Marko, penasihat Red Bull Racing, mengisyaratkan keinginannya untuk menempatkan pebalap junior Red Bull sebagai rekan setim Max Verstappen pada musim F1 2025.
Identitas rekan setim Verstappen pada 2025 masih menjadi topik hangat.
Performa Sergio Perez pada 2024 secara umum kurang memuaskan, namun ia berhasil lolos dari pemecatan.
Daniel Ricciardo sempat dianggap sebagai kandidat ideal pengganti pebalap Meksiko itu, hingga akhirnya digantikan oleh Liam Lawson.
Red Bull diyakini akan mengevaluasi Lawson pada enam balapan terakhir untuk menilai apakah ia mampu menjadi rekan setim Verstappen tahun depan.
Kepada stasiun TV Austria ORF, Marko mengatakan, "Saya tidak tahu dalam berapa banyak balapan dia [Lawson] lebih cepat dari Yuki, tapi itulah mengapa kami memutuskan sekarang adalah waktunya membuat perbandingan dengan Yuki. Siapakah yang tercepat di antara keduanya?
"Memang, Yuki telah banyak berkembang. Ia lebih mampu mengendalikan emosinya. Dulu ia terkadang sangat buruk di radio. Caci maki itu juga memperlambatnya.
"Dengan kata lain, ia kehilangan kecepatan. Itu yang paling menggangguku. Tapi itu sudah hilang sekarang. Ia cepat dan konsisten di semua sirkuit."
Marko mencatat bahwa tim-tim F1 saingan memilih untuk merekrut pebalap muda.
Haas telah menggantikan Kevin Magnussen dengan Oliver Bearman, sementara Andrea Kimi Antonelli yang berusia 18 tahun menjadi pengganti Lewis Hamilton di Mercedes.
Franco Colapinto juga tampil mengesankan selama masa singkatnya di Williams, yang berpotensi menempatkannya sebagai kandidat untuk mendapatkan kursi balap tahun depan di Sauber.
"Pemuda kembali menjadi tren," tambahnya. "Apa yang dulu kami lakukan, sekarang dilakukan oleh Mercedes dengan Antonelli, Haas dengan Bearman, dan saya juga berharap Colapinto bisa berakhir di suatu tempat.
"Ia dilemparkan ke ujung tanduk dan memberikan tiga balapan hebat."
Ketika ditanya lebih lanjut tentang harapannya untuk rekan setim Verstappen pada 2025, ia menyimpulkan, "Idealnya dengan junior dari program junior kami sendiri."
