Helmut Marko, kepala program junior Red Bull, menilai akan "sulit dipahami" jika Sauber memutuskan untuk mempertahankan Valtteri Bottas untuk musim F1 2025.
Sauber belum mengumumkan siapa yang akan berpasangan dengan Nico Hulkenberg tahun depan. Jika Sauber menginginkan opsi pembalap berpengalaman, Bottas diyakini menjadi yang terdepan.
Tim yang berbasis di Swiss tersebut juga memiliki sejumlah kandidat muda yang menarik. Pembalap junior McLaren Gabriel Bortoleto dikaitkan dengan kepindahan ke tim, sementara penampilan Franco Colapinto untuk Williams telah menempatkannya dalam pertimbangan.
Zhou Guanyu tidak dianggap diperhitungkan oleh Mattia Binotto, karena pembalap Tiongkok itu kesulitan menyamai kecepatan Bottas pada tahun 2024.
Marko memberikan pandangannya tentang situasi Sauber/Audi. "Saya pikir mobil Audi jelas bukan mobil yang akan menang tahun depan," katanya kepada Sport.de. "Itu berarti tidak akan ada tekanan bagi Audi atau pembalapnya. Ini akan menjadi perbandingan yang bagus dengan Nico Hulkenberg. Jika performanya tidak bagus, Anda selalu bisa menggantinya untuk tahun 2026. Jika situasinya benar-benar Valtteri Bottas yang mendapat kesempatan, maka semuanya menjadi lebih tidak bisa dipahami bagi saya."
Opsi lain yang bisa dipertimbangkan Sauber adalah Mick Schumacher. Schumacher kehilangan tempat di Alpine untuk Jack Doohan dan akan memberi Audi pembalap Jerman lainnya.
Marko merasa jika Schumacher kehilangan kursi di Sauber, kariernya di F1 resmi berakhir. "Saya pikir kisah Formula 1 benar-benar berakhir bagi Schumacher jika dia tidak mendapatkan kursi Audi itu," tambah Marko. "Maka dia harus berkonsentrasi pada balapan jarak jauh di WEC, di mana dia sudah sangat sukses. Jika dia ingin tetap di dunia motorsport, dia harus menemukan sesuatu yang dia sukai, tetapi di mana dia juga memiliki peluang untuk menang."
